Liputan6.com, Bantul - Kerbau milik Bardi Barto Atmojo yang menginjak diduga bom tersebut akhirnya mati di kandang di Pedukuhan Sawahan, Sumberagung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul pada Selasa malam, 1 November 2016, sekitar pukul 23.00 WIB. Kerbau tersebut diduga mati akibat paku yang sudah karatan.
Salah satu dokter hewan Puskeswan Jetis drh Sinta Dewi menjelaskan, kerbau berusia satu tahun itu tewas mengenaskan setelah ditemukan paku di tubuh kerbau tersebut.
"Setelah diambil jumlahnya lebih dari 50 paku yang kondisinya sudah berkarat. Mungkin saja ada paku yang sampai ke dalam tubuh kerbau dan mengenai organ vital yang menyebabkan kerbau akhirnya mati," ujar dia, Rabu (2/11/2016).
Sinta menjelaskan, kerbau yang menginjak diduga bom itu sudah diberikan suntikan antibiotik, vitamin, dan antiradang. Namun karena banyaknya paku yang menembus tubuh, kerbau tersebut akhirnya tewas.
"Mungkin ada kandungan kimia lainnya yang menyebabkan kerbau mati," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Tim Gegana Polda DIY dan Polres Bantul kembali menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) meledaknya bom yang diinjak kerbau di Desa Sumber Karangnongko, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta,
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggito Hadi Prabowo mengatakan dalam olah TKP kembali ditemukan serpihan paku, logam, dan kaca, yang diduga material bom yang diinjak kerbau. Pada olah TKP pertama ditemukan sejumlah baterai. Namun, ia masih menunggu Labfor dan Densus 88 Mabes Polri terkait temuan tersebut.
"Masih seperti kemarin, hasilnya ditemukan anggota tadi menemukan paku, kaca dan logam," kata dia.
Dia mengatakan pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi terkait kejadian tersebut. Keterangan saksi dibutuhkan untuk mengetahui kejadian sebenarnya. Sementara, petugas dari Polres Bantul dan Labfor memeriksa tubuh kerbau.
"Saksi baru sebatas yang mengetahui," kata Anggito.