Massa Penolak Ahok Lempari Bus Brimob dengan Telur

Saat melewati sebuah pasar, tiba-tiba sekelompok orang datang berteriak menolak kedatangan Ahok.

oleh Muslim AR diperbarui 02 Nov 2016, 18:58 WIB
Warga melempari bus brimob dengan telur (Liputan6.com/ Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan massa yang menolak kedatangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Rawa Belong, Jakarta Barat, melempari bus yang ditumpangi puluhan Brimob dengan telur.

Tidak hanya itu, massa yang geram akan kedatangan Ahok ke kampungnya menutup jalan sambil berorasi dan membentangkan berbagai kertas karton bertuliskan penolakan terhadap Ahok.

"Tolak Ahok sekarang juga," teriak para demonstran di lokasi, Jakarta Barat, Selasa (2/11/2016).

Aksi pelemparan tersebut, merupakan bentuk kekesalan mereka karena dikelabui. Sebab, puluhan Brimob itu berdiri seolah mengamankan sesuatu di pasar bunga.

Tapi nyatanya, Ahok mengunjungi warga di pasar kaget di Jalan Ayub kawasan Rawabelong, Kebon Jeruk.

Puluhan orang itu akhirnya melempari bus yang berisi brimob itu dengan telur. Sementara sebagian massa lain mengejar Ahok dan terlibat dorong-dorongan dengan Polisi.

Cagub petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berkampanye di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat. Saat melewati sebuah pasar, tiba-tiba sekelompok orang datang berteriak menolak kedatangan Ahok.

Semula kondisi aman, Ahok memasuki lorong pasar dan menyapa warga. Namun, berselang lima menit, dari arah belakang muncul sekumpulan warga meminta Ahok untuk pergi.

Saat massa berjarak sekitar 300 meter, Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Lambe meminta kepada tim kampanye Ahok untuk segera mengevakuasi Ahok sebelum dekat dengan kerumunan massa.

"Bapak (Ahok) evakuasi sekarang," kata Lambe kepada salah satu tim kampanye Ahok.

Alhasil, Ahok dievakuasi dengan angkutan umum yang melintas guna menjauh dari kerumunan massa. Sementara massa yang menunggu kedatangan Ahok saling dorong dengan petugas kepolisian yang menghadang mereka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya