Sekretaris Umum Muhammadiyah: Bersatu Tak Harus Satu Seragam

Hal yang sama pun diucapkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk meredam gejolak menjelang demo 4 November 2016.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Nov 2016, 23:05 WIB
Massa melakukan long march dari Bundaran HI sampai di Balaikota, Jakarta, Senin (1/12/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah organisasi massa akan berdemonstrasi pada 4 November 2016. Hal ini membuat gelisah sebagian masyarakat. Sejumlah pihak pun berusaha meredam suasana, tak terkecuali Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menghormati langkah yang ditempuh sejumlah ormas untuk berdemonstrasi. Namun, dia mengingatkan akan kultur Bangsa Indonesia.

"Bersatu itu belum tentu uniformity. Jadi biarlah bersatu dalam perbedaan yang ada di bangsa ini," ujar Abdul dalam program Mata Najwa, Rabu (2/11/2016).

Dia meminta masyarakat bersabar untuk menunggu proses hukum yang dilakukan Polri. Terlebih, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan bakal terus memproses dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Kalau proses hukum berjalan, aspirasi saudara kita terakomodasi. Hendaknya kita bersabar beliau (Kapolri) mengeluarkan surat (panggilan pemeriksaan ke Ahok) itu," kata Abdul.

Hal yang sama pun diucapkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Dia mengatakan Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang membentuk karakter bangsa.

Oleh karena itu, "Yang dibutuhkan dari kita bukan untuk menyeragamkan tapi membentuk kearifan. Itulah kenapa dalam agama ditekankan persatuan, mengembangkan kearifan lokal, tenggang rasa toleransi, perbedaan pihak lain."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya