Liputan6.com, Bandung - Kehadiran Hariono di lini tengah Persib Bandung tidak tergantikan. Bahkan, ketika Maung Bandung banyak mendatangkan gelandang anyar, posisi Hariono di tempat utama sama sekali tidak tersentuh.
Baca Juga
Advertisement
Setidaknya hal tersebut dibuktikan dari siapa pun pelatih yang menangani Persib, maka Hariono akan selalu menjadi pemain utama. Di era Djadjang Nurdjaman jilid pertama, Hariono selalu dipasang untuk mengisi lini tengah.
Hasilnya terbukti jitu ketika Hariono yang berkolaborasi dengan gelandang hebat semacam Firman Utina dan Makan Konate. Dia turut membantu saat Persib sukses menyabet dua trofi bergengsi yakni Indonesia Super League 2014 dan juga Piala Presiden. Pada saat itu, kualitas lini tengah Persib sangat ditakuti oleh tim-tim lawan.
Sayangnya, saat turun di turnamen jangka panjang Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, Persib harus melakukan perombakan besar-besaran. Sang pelatih, Djadjang Nurdjaman harus digantikan oleh Dejan Antonic.
Tak hanya itu, kompatriot Hariono di lini tengah seperti, Firman Utina, Muhammad Ridwan hingga Makan Konate juga hengkang dan digantikan oleh pemain seperti Kim Jeffrey Kurniawan dan Robertino Pugliara.
Uniknya ketika tonggak kepelatihan beralih ke Dejan, Hariono tetap menjadi pilihan utama di posisi gelandang bertahan. Padahal diposisi gelandang serang, Dejan kerap melakukan perubahan komposisi dengan merotasi Kim, Robertino hingga Taufiq.
Disaat Dejan lengser karena gagal mengangkat performa Maung Bandung dan digantikan kembali oleh Djadjang, pemain berambut gondrong terus menjadi pemain utama. Layak, Hariono dijuluki The Untouchable di lini tengah Persib.
Sejauh ini, Hariono telah bermain dalam 23 laga Persib di ajang TSC 2016.
Permainan Ngotot
Jika dilihat alasan semua pelatih selalu mengandalkan Hariono tak terlepas dari gaya bermainnya yang selalu ngotot saat bertanding. Pemain berusia 31 tahun ini tak segan melancarkan tekel-tekel keras demi menghentikan serangan lawan agar tak mencapai lini pertahanan Persib.
Hariono selalu akan berlari ketika bola berada di kaki para pemain lawan. Bisa dibilang dia yang paling sibuk di antara pemain Persib lainnya.
"Dari situ kita menilai di musim ini paling konsisten adalah Hariono," ujar Djadjang seperti yang dikutip dari situs resmi klub Persib, Rabu (8/5/13).
Kendati demikian, Hariono tak melulu mengandalkan kekuatan fisiknya saat bertanding. Dia juga memiliki visi dan kreatifitas yang baik meski berposisi sebagai gelandang bertahan.
Statistik membuktikan akurasi operan Hariono mencapai keberhasilan 87 persen. Selain itu dia juga menjadi pemain kedua yang melakukan operan terbanyak di TSC 2016 sebanyak 1032 kali, hanya kalah dari kapten Bali United, Fadil Sausu yang berada di posisi pertama dengan 1231 operan.
Hariono akan kembali dituntut untuk menunjukkan performa menawan ketika berhadapan dengan Persija Jakarta dalam laga bertajuk El Clasico Indonesia di Stadion Manahan, Solo, (5/11/2016). Bukan tidak mungkin, andai Hariono sukses menghentikan kreatifitas Macan Kemayoran, peluang Maung Bandung untuk meraih tiga poin bisa menjadi terwujud.
(Yosef Deny Pamungkas)
Advertisement