Pengusaha Tak Liburkan Karyawan Meski Ada Demo 4 November

Menurutnya, kegiatan bisnis perusahaan pasti akan terganggu dengan aksi unjuk rasa besar-besaran tersebut, namun tak ada libur

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 03 Nov 2016, 12:28 WIB
Pengusaha Tak Liburkan Karyawan Meski Ada Demo 4 November

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia memastikan operasional perusahaan atau kegiatan bisnis pengusaha tetap berjalan meski ada rencana demo besar oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas), Jumat besok (4/11/2016). ‎Dengan kata lain tidak ada libur bagi buruh.

‎Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno mengatakan, pengusaha harus tetap memacu produktivitas demi keberlangsungan roda perusahaan. Dengan demikian saat kondisi ekonomi yang masih sulit. Walaupun ada demo besar, pengusaha tidak akan meliburkan operasi perusahaan.

"Operasi perusahaan tetap jalan ‎dengan mengamati dan menyesuaikan situasi. Produktivitas harus jalan, sementara pasar masih belum bergairah," ucap Benny saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Benny berharap, demo tersebut berlangsung ‎dengan damai, tanpa ada aksi anarkis yang dapat menjadi sentimen negatif di Indonesia.

"Harapannya tidak anarkis, karena pengaruhnya ke pasar lebih menambah ketidakefisenan dan muara usaha semakin kecil," tegas ‎Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) itu.

Dihubungi terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Widjaja Kamdani, mengungkapkan hal senada. Menurutnya, kegiatan bisnis perusahaan pasti akan terganggu dengan aksi unjuk rasa besar-besaran tersebut, namun tak ada libur.

"Kami tetap beroperasi seperti biasa. Pastinya aktivitas akan terganggu dengan faktor kemacetan, dan lainnya," paparnya.

Dia meminta kepada pemerintah menindak tegas pelaku demo anarkis yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri.

"Kami imbau agar pemerintah menindak tegas aksi demo yang anarkis karena akan mempengaruhi roda perekonomian yang sekarang ini belum pulih benar," harap Shinta.

Shinta mengaku, pelaku usaha cemas dan takut demo akan berujung anarkis dan berdampak terganggunya stabilitas keamanan dan iklim investasi di dalam negeri.

"Walaupun sebagian besar pengusaha akan tetap menjalankan kegiatan rutin, tapi banyak yang was-was," ‎kata Shinta.

Parahnya lagi, diakuinya, banyak pengusaha yang sudah membatalkan pertemuan di Jakarta karena rencana demo besar Jumat besok.

"Ada pengusaha yang mau datang ke Jakarta, dibatalkan pertemuan maupun kegiatan khususnya karena isu demo 4 November sudah menyebar kemana-mana," terang Shinta.

Kekhawatiran pengusaha, sambungnya, unjuk rasa itu akan berujung anarkis dan frekuensi demo berlarut-larut. Tentunya, hal ini akan memperburuk citra Indonesia di mata dunia, karena dapat mengganggu iklim investasi‎.

"Kalau cuma satu kali demo, pertemuan bisa ditunda, tapi kalau frekuensinya melonjak bisa berpengaruh ke iklim investasi karena investor melihat faktor keamanan sebuah negara. Makanya pemerintah harus menindak tegas aksi demo yang anarkis, karena tidak baik dilihat dari kacamata dunia," tegas Shinta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya