Massa Demo 4 November Mulai Padati Halaman Masjid Istiqlal

Mengaku tak memiliki uang lebih, Fathir berencana menginap untuk mengikuti aksi besok hingga tuntas.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Nov 2016, 18:21 WIB
Masjid Istiqlal mulai dipadati massa yang akan mengikuti demo 4 November ( Liputan6.com/ Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Pelataran Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat mulai dipadati massa yang akan mengikuti demo 4 November 2016 besok, terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka datang dari berbagai daerah.

Pantauan Liputan6.com, Kamis (3/11/2016), tepat di depan pelataran Pintu Al Fattah Masjid Istiqlal, massa mulai berdatangan menjelang magrib. Mereka duduk-duduk di depan pelataran.

Salah satunya, Fathir (23). Pemuda yang mengaku berasal dari Karawang, Jawa Barat, ini menuturkan, ia menuju Jakarta dengan 10 temannya menggunakan bus.

"Naik bus rombongan 10 orang, satu orang patungan Rp 70 ribu, Mas," kata dia di Masjid Istiqlal.

Dia mengatakan, aksi besok murni panggilan hati. Dia siap dengan segala konsekuensi. "Ini panggilan jiwa, ini sudah melecehkan (agama), ini perjuangan ini," ucap Fathir.

Mengaku tak memiliki uang lebih, Fathir berencana menginap untuk mengikuti aksi besok hingga tuntas. "Rencana mah nginep (di masjid), kita ikut sampai selesai dan besok baru pulang. Modalnya cuma bawa Rp 200-300 ribu lah," tandas dia.

Sementara itu, pemuda lain bernama Taufik (20) mengaku datang ke Jakarta untuk mengikuti demo. Dia menjelaskan aksinya bukan karena politik, murni karena berjuang.

"Saya anak pesantren asal Brebes. Ini kemauan sendiri, ya saya minta doanya aja," ujar Taufik.

Senada dengan mereka, seorang warga dari Medan bernama Ahmad Syaukan mengaku siap dengan apa pun yang terjadi selama aksi unjuk rasa. Dia menitipkan pesan kepada keluarga.

"Saya bilang ke keluarga, ayah mau berangkat ke Jakarta, ini jihad, panggilan iman, yang menegakkan kebenaran amar ma'ruf nahi munkar. Kalau tidak ditegakkan amar ma'ruf nahi mungkar (membela kebenaran), bencana akan datang," kata Ahmad.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya