Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon turut serta dalam demonstrasi usai salat Jumat. Menurut Fahri, ada tiga hal yang membuat keduanya ikut dalam aksi ini.
"Pertama, karena kita diundang. Tugas anggota dewan secara umum adalah memenuhi undangan masyarakat, tentu kehadiran kita ditunggu oleh masyarakat, baik konstituen langsung maupun tidak," ungkap Fahri dalam konferensi pers sebelum berangkat ke Masjid Istiqlal di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Advertisement
Yang kedua, lanjut dia, ada jembatan yang sangat dekat antara parlemen jalanan dan ruangan. Itulah sebabnya, kata Fahri, dulu kami sudah mengusulkan untuk pembangunan alun-alun demokrasi.
"Karena seharusnya kita di Ibu Kota menyiapkan tempat demonstrasi yang layak bagi jutaan bangsa Indonesia. Kadang orang berdemonstrasi jutaan jumlahnya. Proyek itu mudah-mudahan bisa dilaksanakan di tahun-tahun yang akan datang. Kita juga ingin pidato presiden di sana dan dihadiri semua masyarakat," papar dia.
"Kita hadir hari ini untuk menunjukan kedekatan daripada jarak itu," imbuh dia.
Yang ketiga, kata Fahri, peristiwa ini harus dimaknai sebagai peristiwa penting kebangsaan kita, sehingga tidak boleh ada yang membajak secara sepihak.
"Ini adalah hari baik bangsa Indonesia, kita berkumpul untuk menyatakan pendapat secara damai dan itu adalah keseharian dari bangsa demokrasi. Ada ketidaksetujuan kepada pihak pemerintahan yang nampak tidak tersalurkan melalui jalur-jalur formil, maka masyarakat mengambil jalan untuk berdemonstrasi secara damai," ujar dia.
Ia berharap usai adanya demo ini akan ada dialektika positif bagi penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Fahri menjelaskan jika apa yang dituntut para pendemo hari ini adalah penegakan hukum dari dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Ini mendapat skala yang besar sekali karena menyangkut perasaan keadilan bagi kelompok masyarakat. Kita ingin ikut bersama dalam penyelenggaraan aksi ini, mudah-mudahan bisa kita lalui dengan lancar dan hasilnya positif bagi bangsa," Fahri memungkas.
Senada dengan Fahri, Fadli Zon yang juga turut serta ke jalan mengatakan, dirinya melakukan fungsi DPR sebagai pengawasan. "Saya juga sebagai Wakil Ketua DPR bidang korpolkam tentu ikut mengawasi apa yang terjadi penegakan hukum. Kita liat bahwa ada persoalan penegakan hukum yang dirasakan masyarakat kurang baik," ucap Fadli.
"Harus ada proses hukum karena yurisprudensinya sudah banyak. Di sini kita liat bahwa aparat penegak hukum tidak menegakkan hukum secara wajar begitu juga dengan presiden yang biasanya berusaha menegakkan hukum tidak ada gerakan. Kita tidak mau ada kejahatan karena pembiaran," pungkas dia.
Pantauan Liputan6.com, Fahri Hamzah dan Fadli Zon berangkat menuju Masjid Istiqlal sekitar pukul 10.15 WIB. Dengan menggunakan kemeja putih dan peci hitam, keduanya berangkat bersama dari Kompleks Parlemen Senayan.