Liputan6.com, Jakarta - Aksi unjuk rasa damai dilakukan di sekitar Ring I Kompleks Pemerintahan RI di Jakarta siang ini. Dari Masjid Istiqlal atau Patung Kuda, ribuan demonstran menuju ke depan Balai Kota DKI Jakarta, juga ke depan Istana. Mereka berunjuk rasa untuk menyuarakan pendapat mereka mengenai isu yang menyangkut Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab disapa Ahok.
Aksi demonstrasi dalam sebuah negara demokrasi sah-sah dilakukan. Menyuarakan pendapat adalah hak setiap warga negara. Namun, muncul kekhawatiran jika demo 4 November ini disusupi kelompok garis keras, bahkan ISIS.
Advertisement
"Ada kemungkinan pendukung lokal ISIS akan bergabung bersama kelompok garis keras dalam demo 4 November," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, seperti dikutip sejumlah media internasional. "Namun pertanyaannya, apakah mereka akan melakukan kekerasan, itu yang kita belum tahu."
Demonstrasi diharapkan berlangsung secara damai. Namun, yang jelas, polisi sudah bersiap untuk menghadapi semua kemungkinan.
Selain personel dari Polda Metro Jaya, Mabes Polri juga menyiapkan pasukan cadangan (BKO) dari Polda Banten, Jabar, Jatim, Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengamanan juga dimantapkan kehadiran sejumlah personel TNI.
Ditemui pada Jumat pagi, usai menerima kunjungan Menteri Pertahanan Fiji, Menhan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan, penyusupan simpatisan ISIS dalam massa demo bisa saja terjadi.
"Tempat aman saja main, apalagi seperti ini, harus diwaspadai," kata Menhan di Kompleks Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat, 4 November 2016.
Apa yang akan dilakukan simpatisan ISIS atau gerakan ekstrem lain jika memang mereka menyusup dalam demo?
"Mereka mungkin tidak meledakkan bom, tapi menghasut-hasut," kata Menhan. "Yang tidak jelas ini (bisa) masuk ke dalam, mengacak-acak, mengadu domba. Nanti FPI yang disalahkan, kita tak mau itu terjadi."
Menhan Ryamizard Ryacudu mengimbau agar masyarakat tetap melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa. "Jika kita takut, yang menang mereka. Yakinlah, jangan sampai takut betulan."
Sejauh ini, belum ada indikasi adanya kelompok ekstrem maupun ISIS yang bergabung dengan massa.
Meski demikian, kain berbentuk persegi panjang yang mirip bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sempat terlihat di Masjid Istiqlal jelang demo.
Bendera tersebut kemudian diturunkan setelah Kapolda Metro Jaya berkoordinasi dengan pimpinan FPI Rizieq Shihab.