Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dengan Korea Selatan tengah menjalankan program KFX/IFX. Program ini merupakan pembuatan bersama jet tempur (fighter) generasi 4.5.
Sebagai perwakilan Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (Persero) saat ini telah mengirimkan engineer-nya ke Korea Aerospace Industries (KAI) untuk mempelajari development serta sistem yang akan digunakan dalam jet tempur yang akan mengalahkan F-16 buatan AS yang memiliki generasi 4.0.
Advertisement
Meski begitu, PTDI dan KAI sudah memiliki rancang bentuk jet tempur itu. Direncanakan jet tempur yang memiliki kemampuan semi siluman (stealth) ini akan mulai diproduksi sekitar tahun 2025. Lalu bagaimana penampakannya ?
Sebagai tahap awal, Indonesia dan Korea tengah membuat desain dan prototype jet tempur ini. Tahap awal ini ditargetkan kedua perusahaan akan selesai pada tahun 2019. Baru nantinya tahun 2020 masuk dalam proses produksi.
Dalam kesepakatan itu, PT DI dan KAI akan memproduksi 200 unit jet tempur, di mana 150 unit akan menjadi hak milik pemerintah Korea Selatan dan 50 unit akan menjadi hak pemerintah Indonesia. Hal ini karena porsi Indonesia dalam pengembangan jet tempur ini hanya 20 persen.
Pembuatan 200 unit jet tempur itu diperkirakan akan selesai pada tahun 2035-2040. Proyek ini bersifat jangka panjang. Teknologi yang diterapkan dalam pesawat ini diakui cukup canggih.
Seperti diketahui sebelumnya, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DI, Andi Alisjahbana mengungkapkan, jet tempur yang akan dihasilkan dari kerja sama dua negara ini akan memiliki generasi 4.5. Saat ini beberapa produk jet tempur yang ada di dunia masih generasi 4.
"Sukhoi yang kita miliki, yang katanya paling canggih itu masih generasi 4, fighter yang kita produksi nanti sudah 4.5," kata dia.
Berikut desain KFX/IFX yang dipamerkan KAI dalam pameran Indo Defence 2016 di JIExpo:
Foto Jet Tempur
Advertisement