Liputan6.com, Jakarta - Langkah Donald Trump menuju suara elektoral sebesar 270 semakin tak pasti, namun dengan berbagai usaha ia bisa saja menuju ke arah situ.
Tim kampanye Trump sudah memiliki target yang tepat. Dengan menghabiskan dana sebesar US$25 juta untuk iklan TV di kampanye akhir di Colorado, Florida, Iowa, Maine, Michigan, New Mexico, North Carolina, Ohio, Pennsylvania, Wisconsin, Virginia, Nevada dan New Hampshire.
Iklan itu memiliki asumsi Trump tak perlu usaha keras untuk mempertahankan basis suara Republik di Negara Bagian, Arizona, Georgia, Utah, dan Texas.
Namun, Trump harus memenangkan suara di: Florida, Ohio, North Carolina dan Iowa. Di negara bagian tersebut --jika Trump menang- ia mampu mendapat suara elektoral 260.
"Kami percaya 100% kami akan memenangkan suara di empat negara bagian itu. Dan sekali kita menang, kita akan meraih posisi memenangkan negara bagian swing state lainnya," kata wakil tim kampanye Trump, David Bossie, Jumat (4/11/2016) kepada CNN.
Negara bagian lain yang lebih besar seperti Pennsylvania, Wisconsin, Virginia dan Michigan dapat menambah poin kemenangan Trump. Itulah yang tak diperhitungkan oleh Hillary Clinton.
Namun, bagaimanakah caranya agar Trump mampu menambah suara 270?
Sebagai catatan, suara elektoral adalah salah satu penghitungan suara dalam sistem pemilu di AS. Selain elektoral ada juga popular vote --di mana rakyatnya nyoblos langsung.
Tiap negara bagian memiliki jatah sejumlah suara elektoral. Sebagai contoh, di Negara Bagian Illinois jatahnya 5, jika Hillary Clinton menang popular vote di negara bagian itu, ia akan mendapat jatah 5 suara elektoral.
Total suara elektoral di seluruh negeri adalah 538. Jadi, jika satu kandidat mendapat 270, ia dipastikan menang.
Berikut 6 skenario Trump untuk mendapat angka 270 suara elektoral yang membuatnya mampu menjadi capres AS berikutnya. Seperti Liputan6.com kutip dari CNN dan berbagai sumber lainnya:
Advertisement
Silent Majority Kulit Putih
1. Peta Suara Tak Bermarjin Eror
Di sinilah keuntungan Trump untuk mendapat jalan kemenangan dengan mudah,yaitu di mana suara untuknya tak memiliki marjin eror.
Trump bisa dengan mudah memenangkan negara bagian di mana Mitt Romney pernah menang pada 2012 (termasuk North Carolina).
Namun, sesulit apa jalan ini? Trump harus mengunci distrik kongresional Omaha di Nebraska dan Maine. Melalui peta ini, ia langsung dengan mudah mendapat 270 suara elektoral.
2. Hanya Jika Ada 'Silent Majority'
Kelas pekerja kulit putih dengan 'silent majority' adalah impian terliar Donald Trump. Melalui suara itu, dengan mudah ia dapat mematahkan pertahanan suara Hillary di Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania. Di mana Trump sama sekali tak bisa menang dalam survei.
Dalam jalur ini, Trump tak butuh kerja keras di Nevada atau New Hampshire. Selama ia bisa mengunci Florida dan Ohio.
3.
3. Suara 'Independent' Gary Johnson
Meski tidak familiar, kandidat ketiga 'independent' Gary Johnson kuat di negara bagian Nevada, New Hampshire dan Colorodo.
Di tiga negara bagian itu, suara Johnson menang telak dan merupakan swing states terbesar. Jika mereka beralih ke Trump, kelar sudah Hillary.
Advertisement
Penurunan Suara Minoritas
4. Warga Afrika-Amerika
Ada tanda-tanda pemilihan awal di negara bagian North Carolina, Florida dan Georgia memiliki suara kulit hitam lebih sedikit. Keturunan Afrika-Amerika ini kebanyakan mendukung Demokrat.
Tanda-tanda penurunan suara itu terlihat ketika dibandingkan dengan pemilu terdahulu. Penurunan suara tersebut mampu membuat Trump memenangkan negara bagian itu ditambah Michigan.
5. Kaum Latino
Skenario lainnya adalah jika pengurangan suara kaum latino berkurang. Dengan Trump menguasai negara bagian Arizona, maka ia akan mudah meraih suara dari Florida, Nevada, Colorado, dan New Mexico.
Dengan catatan, pemilih latino berkurang.
6. Kawasan Timur Laut
Lupakan swing state Maine, jika ada keajaiban, barangkali seluruh negara bagian tiba-tiba jatuh cinta dengan Trump. Dan miliarder nyentrik itu bisa meraih suara dari negara bagian New Hampshire.
Dengan skenario itu, berarti Trump bisa meraih suara di kota, kelas menengah, dan memenangkan hadiah terbesar: suburb Philadelphia.