5 Aksi Demonstrasi Paling Merugikan Sepanjang Sejarah

Tak jarang demonstrasi juga ada yang berakhir ricuh dan menyebabkan kerugian yang masif.

oleh Vina A Muliana diperbarui 04 Nov 2016, 19:30 WIB
Massa HMI ricuh saat demonstrasi 4 November di depan Istana Negara (Liputan6.com/Taufik)

Liputan6.com, Jakarta - Unjuk rasa atau demonstrasi merupakan cara yang sering dilakukan sekelompok orang untuk menyampaikan protes akan suatu hal.

Di beberapa negara, demonstrasi juga menjadi simbol sebuah kebebasan berekspresi. Dengan begini pihak yang berwenang pun jadi mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakatnya.

Walau begitu, tak jarang demonstrasi juga ada yang berakhir ricuh dan menyebabkan kerugian yang masif. Melansir laman TheRichest.com, Jumat (4/11/2016) berikut ulasannya

5. Demonstrasi Los Angeles 1965
Total kerugian: lebih dari US$ 300 juta

Foto dok. Liputan6.com

Demonstrasi ini bermula akibat penangkapan yang dilakukan polisi pada warga Afrika-Amerika yang diduga berkendara sambil mabuk. Hal tersebut kemudian memancing amarah para warga kulit hitam keturunan Afrika Amerika lainnya. Mereka mulai menyerang polisi dan melakukan sejumlah perusakan.

Demonstrasi tersebut berlangsung di sejumlah titik. Akibat kericuhan tersebut 34 orang meninggal dunia, lebih dari 1.000 orang meninggal serta 3.500 orang lain ditangkap polisi.

4. Demonstrasi Inggris 2011
Total kerugian: US$ 500 juta

Foto dok. Liputan6.com

Seorang pemuda bernama Mark Duggan tewas tertembak. Ia diduga tewas akibat tertembak peluru yang ditembakkan petugas keamanan. Untuk menuntut keadilan dari tewasnya Mark, para teman dan kolega pun turun ke jalan.

Demonstrasi yang berawal tertib kemudian berubah menjadi ricuh. Baku tembak demonstran dan aparat keamanan pun terjadi. Demonstrasi ini pun meluas ke beberapa kota di Inggris seperti London, Birmingham dan Manchester.

Sebanyak 100 rumah terbakar habis. Total 5 orang meregang nyawa dan ratusan orang lain luka-luka akibat peristiwa ini.


Demonstrasi Detroit 1967

3. Demonstrasi Detroit 1967
Total kerugian: lebih dari US$ 700 juta

Foto dok. Liputan6.com

Polisi di Detroit, Amerika Serikat menggerebek sebuah bar berisi warga kulit hitam pada tahun 1967. Peristiwa tersebut memicu kemarahan dari warga kulit hitam lainnya dan langsung berubah menjadi kerusuhan.

Kericuhan tersebut berlangsung selama lima hari. Sebanyak 43 orang dikabarkan meninggal dan 1.200 orang lainnya luka-luka. Lebih dari 2.000 bangunan rusak dan terbakar. Kerugian akibat hal ini ditaksir lebih dari U$ 700 juta.

2. Demonstrasi Los Angeles 1992
Total kerugian: US$ 1 miliar

Foto dok. Liputan6.com

Hampir sama dengan penyebab demonstrasi sebelumnya, demonstrasi yang terjadi di Los Angeles tahun 1992 ini terjadi akibat penangkapan yang dilakukan oleh pihak berwajib. Warga yang tidak terima kemudian turun ke jalan untuk meminta keadilan.

Hal tersebut berubah menjadi kekacauan dan berakhir pada kerusakan di beberapa bangunan vital. Kericuhan yang terjadi selama enam hari berturut-turut tersebut mengakibatkan 53 orang meninggal dunia dan 4.000 orang lain luka-luka. Lebih dari 1.000 bangunan terbakar dan rusak akibat aksi massa.


Demonstrasi Gujarat

1. Demonstrasi Gujarat 2002
Total kerugian: lebih dari US$ 1 miliar

Foto dok. Liputan6.com

Demonstrasi ini dipicu konflik antara umat beragama. Umat muslim yang ada di daerah Gujarat meminta keadilan atas aksi yang dilakukan oleh umat Hindu. Namun hal tersebut justru menyebabkan kericuhan yang berkepanjangan.

Akibat hal ini, lebih dari 1.000 orang diperkirakan meninggal. sedangkan 2.500 orang lainnya luka-luka dan 600 anak kehilangan orang tuanya. Kerusakan bangunan menyebabkan kerugian hingga lebih dari US$ 1 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya