Panglima TNI dan Kapolri Tenangkan Demonstran di Istana

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran 4 November yang masih bertahan di depan Istana Merdeka.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 04 Nov 2016, 20:30 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meninjau Brimob bersorban putih saat apel kesiapsiagaan pengamanan tahap kampanye Pilkada Serentak 2017 di Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/11). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran 4 November yang masih bertahan di depan Istana Merdeka. Demonstran pun melakukan perlawanan dengan membakar dua mobil.

Dari Gedung RRI di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencoba menenangkan keadaan.

"Untuk anggota, aparat, untuk tidak menembak. Saudara-saudaraku pengunjuk rasa menahan diri," ujar Gatot menggunakan pengeras suara.

Tak hanya Gatot, Tito pun meminta agar semua pihak menahan diri.

"Untuk anggota polisi dan TNI dilarang menembak. Pengunjuk rasa dilarang melempar, menahan diri, jangan saling maju," imbau Tito.

Meski begitu, kondisi di depan Istana Merdeka masih belum kondusif. Suara tembakan masih terdengar dan lemparan benda-benda masih terjadi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya