Wall Street Melemah Dibayangi Pilpres AS

Wall Street kembali mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan kemarin.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 05 Nov 2016, 05:00 WIB
Sentimen bervariasi di awal pekan telah mendorong bursa saham Amerika Serikat menguat dengan indeks saham Dow Jones naik 14,57 poin.

Liputan6.com, Jakarta Wall Street kembali mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan kemarin. Itu berarti, Wall Street melemah 9 hari berturut-turut, terlama sejak 1980.

Dow Jones industrial average turun 42 poin atau 0,2 persen menuju ke level 17.888. Kemudian S&) 500 juga tergelincir 3,5 poin atau 0,2 persen ke level 2.085.

Sedangkan Nasdaq Composite Indeks menyusut 12 poin atau 0,2 persen ke level 5.046.

Melansir CBS, Sabtu (5/11/2016), Penurunan ini terjadi karena tak terlepas dari bayang-bayang pemilihan presiden pada pekan depan. Ketidakpastian hasil dari pilpres AS nanti membuat investor bertaruh. 5 hari lagi sebelum pilpres, Hillary Clinton masih memimpin polling.

Investor suka kepastian, dan Clinton nampaknya akan tetap menjaga status quo. Sedangkan mereka menganggap kebijakan Trump agak kurang jelas, dan ketidakpastian berpengaruh pada pasar.

Selain itu, harga minyak acuan AS juga mengalami penurunan 49 sen ke level US$ 44,17 di bursa komoditi New York. Sedangkan harga minyak acuan dunia Brent turun 88 sen ke level US$ 45,43 per barel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya