Liputan6.com, Jakarta Situasi di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat pagi ini terlihat sepi dari demonstran.
Hanya terlihat sampah botol dan plastik berserakan di halaman gedung anggota dewan tersebut. Petugas kebersihan DPR pun bekerja keras membersihkan sampah yang ditinggalkan para pendemo itu.
Advertisement
Seorang petugas kebersihan, Andi kepada Liputan6.com mengatakan, massa demonstran mulai meninggalkan Gedung DPR/MPR pukul 07.00 WIB, Sabtu (5/11/2016).
Namun sekitar pukul 08.00 WIB, belasan pemuda berpakaian putih-putih merapat ke depan Gedung DPR/MPR. Para pemuda itu memakai sorban dan membawa bendera merah putih.
"Jadi yang semalam sudah pulang, yang ini ada yang baru datang lagi," ujar Andi.
Selain kehadiran para pemuda itu, juga terlihat 4 ambulans tiba di halaman gedung. Ambulans itu bertuliskan Dompet Dhuafa.
"Kami ikut demo kemarin, mau pulang ke Solo. Istirahat dulu saja di sini," ucap salah satu pemuda itu.
Demo 4 November berlangsung di sejumlah titik seperti Monas, Istana Merdeka, Patung Kuda. Usai magrib, demo berakhir ricuh. Demonstran menolak meninggalkan lokasi, meski izin unjuk rasa sudah berakhir pukul 18.00 WIB.
Bentrok antara demonstran dan aparat keamanan pun tak terhindarkan. Massa melempari aparat dengan batu, bambu, dan botol minuman. Petugas membalas dengan gas air mata. Demonstran kemudian berangsur-angsur meninggalkan lokasi menuju Gedung DPR/MPR untuk bermalam.
Demo digelar berbagai ormas keagamaan. Mereka menuntut proses hukum terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Presiden Joko Widodo menyatakan proses hukum terhadap Ahok akan dilakukan secara tegas, cepat, dan transparan.
Ahok saat berbicara dengan warga di Kepulauan Seribu mengutip ayat suci Alquran. Video pernyataan Ahok itu kemudian dipotong, sehingga menimbulkan arti yang berbeda, lalu disebarluaskan di media sosial. Alhasil Ahok dituduh menistakan agama.