2 Bangkai Mobil Polisi Korban Demo 4 November Jadi Objek Selfie

Dua kendaraan taktis kepolisian sisa kerusuhan saat ini masih teronggok di depan Taman Pandang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Nov 2016, 10:27 WIB
2 kendaraan milik kepolisian dibakar demonstran 4 November (Liputan6.com/Ditto)

Liputan6.com, Jakarta Dua kendaraan milik kepolisian menjadi sasaran sekelompok massa yang brutal di tengah demonstrasi 4 November. Bangkai kendaraan masih berada di depan Taman Pandang, Monas, dan menjadi objek jepretan warga yang melintas. Jepret!

Pantauan Liputan6.com di lokasi pukul 08.30 WIB, Sabtu (5/11/2016), beberapa warga berusaha mendekat kendaraan yang dibakar massa tersebut. Mereka menjadikan dua kendaraan taktis tersebut sebagai objek foto dan melakukan swafoto.

Salah satunya Gatot (50) yang sengaja datang ke Monas pagi hari untuk olahraga. Dia penasaran dengan kerusuhan demonstran yang pecah sekitar pukul 19.00 WIB.

"Kantor saya di BI, Mas. Saya baru pulang semalam sekitar setengah delapan. Saya pantau itu lewat berita aksi demo sampai bakar-bakaran," kata Gatot kepada Liputan6.com, Sabtu (5/11/2016).

Tak ingin ketinggalan momen, dia mengabadikan fotonya bersama bangkai mobil tersebut. "Ya foto-foto aja, Mas. Mas tolong fotoin boleh ya," pinta Gatot.

Kerusuhan pecah pada Jumat malam sekitar pukul 19.00 WIB. Massa beratribut HMI berupaya menembus barikade polisi. Akibatnya, aparat berupaya keras menghalangi massa dan berakhir dengan tembakan gas air mata.

Kerusuhan kian menjadi saat dua kendaraan milik polisi, satu minibus pengangkut pagar berduri dan truk angkut pasukan, dibakar massa. Delapan orang ditangkap dalam kerusuhan ini.

Kerusuhan meluas. Brimob dan Marinir berjibaku menghalau massa yang mengamuk di Penjaringan, Jakarta Utara. Lima belas orang yang diduga provokator ditangkap dalam kerusuhan tersebut.

Tiga anggota polisi cedera akibat bentrok dengan pendemo di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat malam.

Dua polisi langsung dilarikan ke Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Mapolda Metro Jaya. Sedangkan seorang lainnya diamankan di posko pengamanan demo depan Istana.

"Yang satu dirawat di posko kita, lalu yang dua karena kena mukanya, dirawat di Biddokkes," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono melalui sambungan telepon di Jakarta, Jumat malam kemarin.

Sementara Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan menyebut kerusuhan bermula dari massa HMI yang hendak merangsek ke depan bada isya.

"Pak, mohon maaf, kita harus bagaimana, tadi massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) maju. Kita terpaksa membubarkan. Kalau tidak, anggota banyak yang terluka, kita harus bagaimana," ujar Iriawan saat menjelaskan penyebab kerusuhan kepada Menkopolhukam Wiranto.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membantah tudingan sebagai kelompok yang memantik kerusuhan. Organisasi kemahasiswaan ini berdalih ada orang tidak dikenal menyusup ke barisan aksi mereka.

"Kericuhan terjadi bakda Isya yang dipicu oleh masa yang tidak dikenal oleh kader HMI, dari mana asalnya dan siapa pemimpinnya masuk di barisan depan masa HMI, kemudian ribut dengan aparat sampai akhirnya aparat kepolisian menembakkan gas air mata," kata Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsir dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (5/11/2016).

Massa HMI, Mulyadi melanjutkan, membubarkan diri ke belakang dan tidak kembali lagi ke depan Istana Merdeka. "Setelah itu baru terjadi kebakaran yang kami tidak tahu siapa pelakunya dan apa yang terbakar," ujar Mulyadi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya