Aksi Dulang Simpati dalam Demonstrasi 4 November Berbagai Daerah

Meski ribuan demontran ikut unjuk rasa, tidak ada sampah tersisa di Palu.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Nov 2016, 13:15 WIB
Polisi dan demonstran salat berjamaah di sela aksi demonstrasi (TMCPolda Metro)

Liputan6.com, Palu - Tidak seperti di Jakarta yang berakhir ricuh, aksi santun ditunjukkan warga dalam unjuk rasa damai 4 November 2016 di Palu, Sulawesi Tengah. Meski puluhan ribu orang berdemonstrasi, tidak ada sampah tersisa dalam aksi demo mengecam pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu.

Dilansir Antara, aksi unjuk rasa itu dipusatkan di depan Markas Polda Sulawesi Tengah, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah dan kantor DPRD Sulawesi Tengah. Menurut Syafik, seorang demonstran dari Alkhairaat, membuang sampah pada tempatnya akan mengurangi peluang orang-orang yang ingin menjatuhkan Islam.

"Ya dan saya juga sangat terharu dengan semua ini tentunya, sebab dengan ribuan orang yang ada tidak mudah untuk menjaga kebersihan, tapi kali ini kita buktikan bahwa demo yang digelar oleh umat Islam tidak memberikan kerugian pada orang lain," kata Syafik, dilansir Antara, Jumat, 4 November 2016.

Dalam aksi itu, Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi memohon doa dari masyarakat dan memberikan kepercayaan kepada polisi untuk menyelesaikan masalah ini sesuai dengan aturan yang berlaku. Dia mengharapkan masyarakat turut mengawal kasus itu sampai ada kepastian hukum.

"Saya menjadi Kapolda memegang amanah masyarakat, memegang amanah umat, karena itu saya sampaikan bahwa kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Gubernur Ahok akan dilakukan penyidikan," kata Rudy.

Unjuk rasa di Palu dimulai setelah selesai salat Jumat sekitar pukul 13.30 Wita. Massa bergerak dari dua lokasi berbeda yakni Masjid Raya Lolu di Palu Selatan dan Masjid Agung Darussalam di Palu Barat. Unjuk rasa berakhir menjelang pukul 18.00 Wita.

Aman di Samarinda

Unjuk rasa diikuti ribuan orang mengatasnamakan diri Forum Masyarakat Cinta Islam Kalimantan Timur Jumat siang berlangsung aman, tertib dan lancar.

Lebih dari 1.000 orang  dari berbagai elemen masyarakat di Kota Samarinda, termasuk sejumlah organisasi kemasyarakatan, menggelar aksi ini yang mulai setelah Salat Jumat di halaman Kantor Gubernur Kaltim.

Massa yang membawa berbagai bendera dan spanduk bergerak dalam barisan panjang dari Masjid Raya Samarinda menuju Kantor Gubernur Kaltim yang berjarak sekitar 500 meter.

Massa yang dikawal ratusan personel gabungan dari kepolsian, TNI dan Satpol PP langsung memasuki halaman Kantor Gubernur Kaltim.

Di depan Kantor Gubernur Kaltim, tepatnya di Jalan Gajah Mada, demonstran yang terdiri dari wanita membagi-bagikan selebaran berisi tuntutan agar Polri segera mengadili Ahok.

"Ahok telah menghina ulama sebagai penyebar risalah Islam," kata Humas Aksi Forum Masyarakat Cinta Islam Kalimantan Timur Zhafir Ilham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya