Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyatakan akan memaksimalkan fungsi jembatan timbang untuk mengurangi kecelakaan. Saat ini terjadi peralihan pengelolaan jembatan dari Dinas Perhubungan daerah ke Kementerian Perhubungan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan menerapkan standar ukuran muatan. Namun, di sisi lain juga mengoptimalkan peran moda transportasi angkutan lain.
"Kita lagi melakukan suatu pembahasan dengan suatu ukuran yang terukur di Sumatera, Jawa Tengah, dan Sulawesi. Karena dalam waktu dekat ini juga akan kita kombinasikan, antara jembatan timbang dengan angkutan laut," kata dia dalam acara Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2016, di Parkir Timur Senayan Jakarta, Minggu (6/11/2016).
Baca Juga
Advertisement
Budi Karya menambahkan, jembatan timbang akan menjadi alat untuk mengendalikan lali lintas.
"Artinya jembatan timbang ini akan menjadi suatu cara untuk mengendalikan lalu lintas, bobot dan muatan. Akhirnya truk itu bisa mendapatkan pilihan untuk menggunakan moda angkutan lain, yaitu angkutan laut, itu kita lagi kaji," jelas Budi Karya.
Dia mengatakan, selama ini angkutan darat berkontribusi sebanyak 94 persen. Besarnya pemakaian angkutan darat dianggap membahayakan dan merusak jalan. Pemerintah sedang berupaya mendorong kontribusi angkutan lain.
"Kita tahu angkutan darat itu 94 persen, sekarang ini membahayakan, merusak jalan, dan juga sangat lambat dan juga merusak friksi dengan moda angkutan yang lain. Oleh karenanya kita lagi memikirkan, misalnya pembatasan angkutan melalui jembatan timbang, kita juga pikirkan kendaraan tertentu diangkut dengan kapal," ujar dia. (Amd/Ahm)