Liputan6.com, Jakarta - Harga cabai, baik cabai keriting merah dan cabai rawit merah melesat tinggi di pasar tradisional.
Pantauan Liputan6.com Jumat pekan ini, harga cabai keriting di Pasar Kebayoran Lama mencapai Rp 70 ribu per kg, sedangkan cabai rawit merah mencapai Rp 60 ribu per kg. Lantas, berapa harga cabai tersebut di tingkat petani?
Sekretaris Jenderal Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid mengatakan, di tingkat petani harga cabai besar merah mencapai Rp 48 ribu per kg, cabai keriting merah Rp 49 ribu per kg, dan cabai rawit merah Rp 51 per kg.
Dia mengatakan, tinggi harga cabai di tingkat petani karena ada musim penghujan. Hal itu membuat sebagian besar lahan petani menjadi rusak.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi orang mengatakan cabai itu banyak, benar, tapi banyak yang rusak. Saya baru pulang dari Lampung itu 25 ha hamparan rusak," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (6/11/2016).
Dia mengatakan, lahan yang rusak tersebut berada di beberapa sentra cabai antara lain Lampung dan Jawa Tengah. Abdul melanjutkan, tingginya intensitas hujan membuat hama penyakit semakin berkembang. Dari situ, petani juga mengeluarkan biaya lebih untuk pembasmian hama.
"Saya sampaikan juga musim hujan, pertama, penyakitnya banyak, hama banyak, artinya kalau penyakit banyak semprot, naik, mahal, tambah biaya," ujar dia.
Bukan hanya itu, dia mengatakan beban petani meningkat karena ongkos kuli atau tukang panen membengkak.
"Biaya orang panen misal 20 orang, Rp 50 ribu sehari panen, Rp 1 juta kan. Misal dapat 3 ton, eh ternyata hujan jatuhnya sedikit, dapatnya 200 kg. Sedikit panen. Biayanya tetap tinggi," ujar dia. (Amd/Ahm)