Liputan6.com, Bogor - Berkumpul bersama di selasar rumah warga kini jadi kegiatan rutin para ibu di pelosok Desa Babakan, Kelurahan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hal itu terjadi sejak ada Amartha, lembaga keuangan yang juga bersifat sosial, masuk ke kampung mereka.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (6/11/2016), dengan bantuan aplikasi penanaman modal usaha secara online, para ibu rumah tangga maupun pengusaha kecil di pelosok desa tak lagi harus menempuh jarak puluhan kilometer ke kota untuk sekadar mendapat suntikan modal.
Advertisement
Andi Taufan adalah sosok di balik gagasan aplikasi penanaman modal Amartha. Berbekal ilmu ekonomi dan keahlian manajemen, Taufan mengajak beberapa temannya bergabung mengembangkan lembaga keuangan ini. Tak hanya bermanfaat bagi para pengusaha kecil, Amartha juga memberi imbal balik investasi yang menjanjikan bagi para penanam modal.
Seminggu sekali para ibu di Desa Babakan, Ciseeng, Kabupaten Bogor, berkumpul per kelompok, mulai dari 15 hingga 20 orang. Mereka mendapat suntikan modal dari gerakan keuangan mikro. Selain membayar angsuran pinjaman modal mereka juga menyisihkan keuntungan usaha untuk ditabung.
Tak banyak modal yang dibutuhkan masing-masing pengusaha kecil. Jumlahnya kurang lebih Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Dengan uang itu para ibu bisa menghidupkan usaha mereka.
Mamay salah satunya yang memilih berternak ikan di kolam buatan. Mamay tak khawatir mengembalikan modal karena ada program tanggung renteng, dimana para ibu saling membantu jika ada yang kesulitan.
Dengan teknologi keuangan peer to peer lending, mengentaskan kemiskinan bukan lagi sekedar wacana.
Selama enam tahun terakhir, Amartha telah memberi suntikan modal Rp 50 miliar pada 25 ribu perempuan di 11 wilayah pelosok desa di Jawa Barat. Bagi Andi Taufan Garuda Muda gerakan keuangan mikro Amartha diharapkan dapat menjadi wujud Pancasila.
Simak kisah selengkapnya dalam Sosok Minggu Ini yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (6/11/2016), berikut ini.
