Rossi Tak Lagi Menang, Yamaha Harus Kerja Keras

Rossi mengamankan status runner-up musim ini setelah finis di urutan kedua MotoGP Malaysia.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 07 Nov 2016, 14:10 WIB
Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha. (AFP/Manan Vatsyayana)

Liputan6.com, Jakarta- Penurunan performa Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha, mulai terlihat sejak paruh musim MotoGP 2016. Buktinya, sudah cukup lama The Doctor tak lagi merebut podium juara. Itu menjadi penyebab Rossi kalah dari Marc Marquez dalam perburuan gelar.

Meski kalah dari Jorge Lorenzo di musim lalu, penampilan Rossi tetap mendapatkan apresiasi dari banyak pihak. Publik pun menilai kehebatan pembalap berusia 37 tahun itu akan berlanjut di MotoGP musim ini.

Sayang, prediksi itu tak terbukti setelah ia mendapatkan banyak masalah sejak awal musim. Musim baru berjalan enam seri, ia sudah dua kali gagal finis. Puncaknya adalah Rossi tak lagi pernah mencicipi kemenangan sejak menguasai MotoGP Catalan, 5 Juni 2016.

Tak hanya Rossi, Lorenzo pun mengalami nasib yang sama. Artinya, Yamaha sudah paceklik kemenangan sejak Rossi juara di Catalan. Situasi itu mendapat sorotan dari manajer pembalap Ducati Andrea Dovizioso, Carlo Pernat.

Jorge Lorenzo (AP Photo/Rob Griffith)


"Pada titik ini, Yamaha harus kerja keras dari sudut pandang teknis. Apalagi jika mengingat mereka belum memenangkan perlombaan sejak Barcelona. Sudah 10 balapan dilewati mereka tanpa merebut podium juara. Itu adalah catatan negatif yang jarang terlihat dalam sejarah tim pabrikan Jepang tersebut," ungkap Pernat seperti dikutip GPOne.

Sejatinya, faktor utama yang membuat Yamaha kesulitan meraih kemenangan adalah faktor cuaca. Dalam kondisi lintasan basah atau cuaca campur aduk, Yamaha kesulitan menemukan pengaturan yang tepat untuk Yamaha YZR-M1.

Dalam kondisi itu, pembalap-pembalap tim lain mampu mencuri keuntungan. Namun, Honda menjadi tim yang paling dominan. Sejak MotoGP Catalan, Honda sukses mengumpulkan tujuh kemenangan dari tim pabrikan dan tim satelitnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya