Liputan6.com, Jakarta - Memasuki usia setahun, layanan YouTube Red telah mengantongi 1,5 juta pelanggan berbayar bulanan. Sayangnya, pencapaian itu tidak seperti yang diharapkan Google.
Kendati demikian, sebagaimana dilaporkan Android Authority, Senin (7/11/2016), Google selaku induk usaha YouTube mengaku cukup senang dengan pertumbuhan layanan YouTube Red,
Baca Juga
Advertisement
Perlu diketahui, Youtube Red adalah layanan berlangganan bulanan yang diluncurkan pada 2015. Layanan ini dikenakan biaya langganan US$ 10 atau sekitar Rp 130.000. Layanan ini menawarkan beberapa fitur seperti menonton video bebas iklan dan bisa digunakan secara offline.
"Sejauh ini, kami sudah cukup senang dengan pertumbuhannya. Kami akan terus berinvestasi untuk konten berseri dan video yang lebih original di 2017," ungkap pihak Google.
Salah satu kendala yang memperlambat pertumbuhan layanan ini adalah konten yang persis dengan aslinya, yang sering dibintangi juga oleh para kreator video YouTube.
Tidak hanya itu, penonton YouTube cenderung membiarkan iklan sisipan video berakhir ketimbang membayar bulanan. Hal ini yang mempersulit YouTube Red untuk mengubah mindset penonton untuk beralih ke layanan berbayar.
Mungkin jumlah pelanggan berbayar akan meningkat secara signifikan apabila YouTube Red sudah bisa digunakan secara global. Mengingat layanan ini baru tersedia di empat negara, antara lain Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan Meksiko.
(Raehan Maulida/Cas)