Renault Mau Punya Mobil Listrik Murah Seharga Rp 104 Jutaan

Mereka berencana menjual mobil listrik murah yang dibanderol US$ 8 ribu atau setara Rp 104 jutaan.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 07 Nov 2016, 17:53 WIB
Chairman dan CEO Renault-Nissan, Carlos Ghosn saat menghadiri pertemuan pemegang saham tahunan perusahaan di Paris April 30, 2013. (REUTERS/Charles Platiau)

Liputan6.com, Paris - Renault nampaknya tak mau ketinggalan untuk menggarap mobil listrik. Mereka berencana menjual mobil listrik murah yang dibanderol US$ 8 ribu atau setara Rp 104 jutaan.

Disitat dari Reuters, Senin (7/11/2016), rencana itu diutarakan langsung oleh Kepala Renault-Nissan Carlos Ghosn saat konferensi New York Times Energy for Tommorow di Paris pekan ini.

Menurut dia, harga itu akan berlaku di pasar Tiongkok. Di mana pemerintah setempat memiliki insentif terhadap mobil listrik hingga US$ 20 ribu atau setara Rp 261 jutaan. Dengan demikian, pabrikan bisa menelurkan mobil listrik murah. 

Sebagaimana diketahui, Tiongkok berupaya menekan angka polusi udara. Penggunaan kendaraan berbasis listrik dianggap jadi solusi tepat untuk menciptakan udara yang lebih bersih.

Meski demikian, bukan perkara mudah bagi Renault bermain di pasar Tiongkok. Sebab, pasar didominasi mobil listrik lokal yakni BYD dan Kandi.

Menurut data, penjualan kendaraan listrik sepanjang tahun ini sudah mencapai 300 ribu unit. Sebagai perbandingan, penjualan di Amerika baru mencapai 100 ribu. Itu pun gabungan dari penjualan hibrida.

Basis pengembangan
Besarnya potensi pasar mobil listrik di Tiongkok tentu saja menjadi magnet jenama dunia unit ikut bermain di sana.

Volkswagen Group misalnya, telah meneken MoU dengan Jianghuai Automobile (JAC) untuk memproduksi mobil plug-in. Tak mau ketinggalan, Mercedes-Benz, anak perusahaan Daimler juga berencana menjual kendaraan plug-in di sana.

Sementara Renault sudah lebih dahulu menapakkan kaki di Tiongkok melalui unit kemitraan bernama Dongfeng Renault Automobile Co. Bahkan mereka telah memiliki area tes di Beijing untuk mendukung pengembangan produk.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya