Liputan6.com, Bengkulu - Polresta Pekanbaru mendalami tewasnya seorang pelajar akibat tenggelam di venue Kolam Renang Stadion Kaharudin Nasution Rumbai yang merupakan kolam renang eks Pekan Olahraga Nasional Provinsi Riau XVIII.
"Saksi mengatakan bahwa korban kelelahan setelah berenang dan nekat melompat dari ketinggian 8 meter," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, seperti dilansir Antara, Senin (7/11/2016).
Korban bernama Ade Saputra (17) yang merupakan seorang pelajar di salah satu SMA di Pekanbaru ditemukan tidak bernyawa pada Minggu malam, 6 November 2016, pukul 21.50 WIB. Kepada polisi, rekan korban bernama Mardion (17) mengatakan bahwa korban awalnya pergi ke venue Kolam Renang Kompleks Kaharudin Nasution pada Minggu sore.
Korban dan saksi kemudian beraktivitas yang sering mereka lakukan di kolam renang dengan kedalaman 8 meter tersebut. Saat sedang asyik berenang, saksi kemudian berinisiatif meloncat melalui papan loncat pada tingkat 3 atau ketinggian 8 meter. Menurut saksi, hal itu sering dilakukan saat mereka sedang berenang di tempat tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Saksi terlebih dahulu meloncat dan diikuti korban. Namun, saksi berhasil timbul ke permukaan air, sementara korban tidak kunjung timbul.
Pascakejadian, saksi kemudian berusaha mencari korban, namun tidak berhasil hingga melaporkan peristiwa itu ke polsek terdekat. Kepolisian bersama tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Pekanbaru langsung mencari.
"Korban ditemukan selang beberapa jam kemudian dalam kondisi tidak bernyawa," kata Guntur.
Guntur mengutarakan, sebelum ikut terjun dari papan lompat, korban sempat mengeluhkan lelah meski akhirnya memaksakan diri. Selain itu, saksi juga mengatakan bahwa korban mampu berenang dengan baik.
Saat ini, jenazah korban telah diserahkan ke anggota keluarga untuk kemudian dimakamkan. Pihak keluarga, kata Guntur, tidak bersedia untuk dilakukan visum.