Liputan6.com, Pandeglang - Calon Gubernur Banten Rano Karno blusukan ke Desa Juhut, Kabupaten Pandeglang, Banten. Di sana dia bercengkerama dengan warga desa itu sambil menikmati kehangatan jahe merah dan dikelilingi domba.
Di desa yang berada di ketinggian 5.833 meter dari permukaan laut itu, Rano duduk disebuah saung bersama masyarakat Banten Selatan sembari memaparkan visi misinya sebagai cagub Banten. Dia mengatakan akan membangun Desa Domba, sebutan bagi Desa Juhut.
Advertisement
"Juhut terkenal sebagai sanggar domba. Ada juga jahe merah yang ditanam di sini. Kalau desa di sini sanggup menanam lebih banyak, pasti perekonomian akan sangat meningkat, karena sebagai tanaman obat," ujar Rano saat melihat peternakan domba di atas Gunung Karang di Kabupaten Pandeglang, Senin 7 November 2016.
"Kunjungan (wisatawan) setiap tahun sekitar empat ribuan, artinya ini suatu potensi ekonomi," lanjut dia.
Di sana, Rano Karno juga membuat prasasti di padepokan Satuan Tugas (Satgas) Peguron Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) yang berlokasi di Jalan Serang-Pandeglang, Kampung Neglasari, Desa Suka Indah, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.
Di Peguron itu, Rano berharap dapat terus mempertahankan seni budaya yang ada di Banten.
"Kebudayaan merupakan salah satu ruh pembangunan. Jangan sampai hilang silat di Tanah Jawara ini. Jepang bisa besar karena memadukan antara budaya dengan kemajuan teknologinya. Kenapa kita tidak bisa?" tandas dia.
Jawara dari Peguron TTKHD pun mengaku akan mendukung pasangan nomor urut dua, Rano Karno-Embay Mulya Syarief. Sebab dianggap telah berhasil membangun Banten ketimbang pendahulunya.
"Kami tidak bisa mengerahkan massa yang banyak, karena kami tidak menyangka didatangi Pak Rano. Kami telah menentukan pilihan dalam Pilkada Banten, yakni memilih Bapak Rano Karno dan Embay Mulya Syarif. Sebagai sesepuh Satgas Banten, saya tidak hanya mendukung, tapi berusaha memenangkan," kata Suharmi, sesepuh dari Peguron TTKDH Banten.