Liputan6.com, Semarang - Selasa (8/11/2016) pagi hari yang segar bagi Fatmaya (60), warga Jomblang Perbalan RT 07 / RW 02 Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Semarang, dibuka dengan mendengar cucunya Aura Safia Nugroho (7) yang merintih kesakitan. Ia berusaha meyakinkan diri jika itu memang suara cucunya.
Fatmaya makin panik karena rintihan anak itu makin menjadi-jadi. Ia mencoba membuka pintu, tapi terkunci. Tak putus asa, nenek itu meminta tolong kepada Ketua RT 7 Siswanto dan tetangganya Rowiyan. Mereka lalu mencoba membuka pintu kamar David yang terkunci.
Orang-orang panik di gang sempit itu. Mereka lalu memanjat menggunakan tangga melalui kamar sebelah. Dari situ, terlihat Aura dan Junior Ronald Nugroho (3) serta ayahnya, David Nugroho (30), tergeletak di atas kasur.
"Saya lihat mereka tergeletak di kasur, masih hidup, mulutnya mengeluarkan cairan. Di sebelah kasur ada botol obat nyamuk," kata Siswanto di rumah duka, Selasa (8/11/2016).
Warga langsung melarikan tiga korban ke RS Roemani Semarang. Namun, salah satu korban, Aura, sudah meninggal. Sementara, dua orang lainnya masih dirawat intensif di rumah sakit.
Baca Juga
Advertisement
"Saya tidak tahu meninggalnya di mana, posisi saya menyetir," kata Siswanto.
Pasangan bapak-anak, David Nugroho dan Junior Robal Nugroho masih kritis. Hingga kini, polisi masih mendalami motif David mengajak serta kedua anaknya untuk ikut bunuh diri.
Dugaan sementara, David galau karena sudah sekitar dua minggu istrinya, Dian Kumaladewi, tak pulang ke rumah. Wanita yang bekerja sebagai pemandu lagu itu dicurigai kepincut lelaki lain.
Saat ini, jenazah Aura sudah berada di rumah duka. Tim Inafis Polrestabes Semarang sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga masih mencari ibu korban yang sudah tidak di rumah dua minggu.
"Jadi ini kejadian seorang ayah melakukan percobaan bunuh diri beserta dua anaknya. Kita dalami motifnya," kata Kapolsek Candisari Iptu Dhayita Daneswari.