Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) menargetkan 10 negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dapat terhubung melalui infrastruktur pada 2025. Pemerintah Indonesia membuka kesempatan kepada para investor untuk membangun infrastruktur di Indonesia sebagai pemain di kancah regional.
"Pada 2025, semua negara ASEAN dapat terhubung sistem logistik dari satu tempat ke tempat lain, khususnya untuk meningkatkan ekonomi lebih efisien dan bersaing dengan negara regional lain," ujar JK di acara ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum, Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Advertisement
JK mengakui pemerintah tidak mempunyai cukup dana untuk memenuhi kebutuhan pendanaan infrastruktur selama 5 tahun ke depan. Solusinya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Swasta (Public Private Partnership/PPP) agar tanggung jawab membangun infrastruktur terbagi.
Dengan begitu, JK mengatakan, pemerintah tinggal mengerjakan proyek infrastruktur dasar yang secara bisnis tidak menguntungkan atau tidak feasible bagi swasta, seperti jalan di perkampungan, irigasi, serta proyek lainnya.
"Pemerintah membuka diri kepada pihak swasta yang ingin membangun konektivitas ini. Semua negara ASEAN dan Indonesia punya kesempatan membuka investasi apakah untuk jalan, pelabuhan, bandara, listrik, dan telekomunikasi sehingga proyek dapat dikerjakan secara menguntungkan," katanya.
Dengan terbangunnya infrastruktur dan konektivitas ASEAN, diharapkan JK dapat menggerakkan seluruh sektor perekonomian dan menciptakan multiplier effect. "Jadi pemerintah memberikan kemungkinan proyek yang digarap atau pengusaha memberikan proposal untuk bangun infrastruktur," JK menandaskan.