6 Kesalahan Terbesar dalam Dunia Teknologi (Part 2)

Berikut ini adalah ulasan 6 kesalahan terbesar dalam sejarah dunia teknologi.

oleh Corry Anestia diperbarui 08 Nov 2016, 18:50 WIB
(ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Masih seputar sejarah dunia teknologi, banyak dari kita yang mungkin tidak tahu bagaimana sebuah produk teknologi dapat sukses dan dipakai khalayak saat ini.

 Sama seperti Larry Page dan Sergey Brin yang mengalami jatuh bangun untuk menjadikan Google sebagai mesin pencari raksasa di dunia.

Atau sukses Apple yang dibangun selama bertahun-tahun saat menciptakan produk teknologi fenomenal, seperti iPod dan iPhone.

Nah, kali ini tim Tekno Liputan6.com kembali mengulas singkat kesalahan terbesar dalam sejarah dunia teknologi, sebagaimana dirangkum dari Telegraph, Selasa (8/11/2016). 

1. Ditinggal Jobs, Apple dalam Kejatuhan

Lika-liku perjalanan Steve Jobs dalam membangun Apple tak semulus yang kamu kira. Jobs sempat meninggalkan Apple, entah karena dipaksa perusahaan atau atas kemauannya. 

Namun, perginya Jobs dari Apple saat itu menjadi awal kejatuhan Apple--yang saat itu dinakhodai oleh John Sculley--pada 1990. Untungnya, Jobs kembali ke Apple pada 1997. 

Steve Jobs (kiri) sempat meninggalkan Apple. (Doc: Telegraph)

2. Cerai' dari Nintendo, Sony Jadi Raja Konsol

Di awal 1990, Sony dan Nintendo sempat berkolaborasi untuk menyempurnakan konsol Super Nintendo Entertainment System (SNES).

Foto dok. Liputan6.com

Karena berbeda visi, keduanya gagal melanjutkan kerja sama. Akhirnya Nintendo mencari pengganti Sony dengan menggaet Philips untuk mengembangkan CD-i. Ini justru menjadi awal Sony mengembangkan PlayStation dan sukses menjadikannya sebagai raja konsol dunia.

3. Raksasa Perusahaan Telekomunikasi

AT&T Corp telah melalui perjalanan panjang untuk menjadi perusahaan telekomunikasi terkemuka, baik di Amerika Serikat maupun dunia. kamu mungkin tak tahu bahwa perusahaan ini didirikan oleh Alexander Graham Bell.

Awalnya, Bell mendirikan Bell Telephone Company pada 1874, yang kemudian menjadi bagian dari AT&T Corp. Faktanya, Bell pernah menawarkan patennya atas telepon kepada perusahaan telegraf Western Union pada 1876, namun ditolak.

Foto dok. Liputan6.com


Netflix, AOL, Microsoft

4. Nonton Streaming di Netflix

Pada 2000 silam, Reed Hastings menawarkan Netflix kepada Blockbuster untuk dijual senilai US$ 50 juta, namun tawaran tersebut ditolak Blockbuster. Kini Netflix menjadi populer di dunia sebagai penyedia layanan streaming untuk konten video dan film.

Foto dok. Liputan6.com

5. Merger yang Gagal

Sebelum dicaplok AT&T, Time Werner lebih dulu diakuisisi oleh perusahaan internet AOL senilai US$ 164 miliar pada 2000 silam. Namun, aksi korporasi ini dinilai menjadi salah satu kesalahan terbesar AOL ketika merger dengan Time Werner.

Foto dok. Liputan6.com

Toh, setelah keduanya 'berpisah' pada 2009, Time Warner dibeli AT&T dengan nilai fantastis, yakni sebesar US$ 85,4 miliar atau setara Rp 1.100 triliun.

6. Microsoft 'Selamatkan' Apple?

Microsoft dan Apple sempat 'bertikai' terkait tampilan sistem operasi (OS) Mac dan Windows. Namun, rupanya saat itu, Apple tengah kekurangan dana untuk investasi.

Bill Gates, pendiri Microsoft

Setelah melalui perjanjian yang rumit, Microsoft sepakat memberikan kucuran dana sebesar US$ 150 juta kepada Apple, dan perusahaan asal Cupertino itu setuju untuk membatalkan tuntutan terkait dugaan Microsoft menjiplak tampilan OS Mac.

Tanpa investasi itu, bayangkan smartphone apa yang kamu pakai sekarang.

(Cas/Isk)

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya