Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Bengkulu berencana mendatangkan kapal kapal penyuplai energi untuk mengatasi krisis listrik khususnya di Kabupaten Mukomuko.
Kapal yang berfungsi sebagai pembangkit listrik terapung dengan sistem Floating Power Plant itu menggunakan bahan bakar pembangkit dari gas dengan kekuatan 20 Kilo Volt (KV) yang dihubungkan ke trafo listrik yang sudah tersedia.
Advertisement
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan, kapal yang digunakan adalah milik PT PAL dengan mesin pembangkit produksi Eropa. Kapal tersebut ditempatkan di salah satu muara dengan tingkat resistensi gelombang laut rendah.
"Keberadaan pembangkit terapung ini setidaknya mengurangi beban krisis listrik di Mukomuko," ujar Ridwan di Bengkulu, Selasa (8/11/2016).
Kebutuhan listrik di Mukomuko juga akan disuplai dari jaringan interkoneksi jaringan Sumatra yang ditarik dari jaringan Provinsi Sumatra Barat. Wilayah ini juga akan mendapat suplai listrik dari PLTU berkekuatan 2x100 Mega Watt yang akan dibangun pada awal tahun 2017 di Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara.
Mukomuko memang mendapat perhatian khusus dari gubernur karena wilayah ini memiliki potensi kebutuhan energi listrik yang tinggi. Tercatat ada 16 perkebunan kelapa sawit yang sebagian besar memproduksi minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Jika ketersediaan listrik mencukupi, maka keran investasi bidang industri hilir berbahan CPO akan dibuka seluas luasnya.
Wilayah itu juga tercatat sebagai salah satu kawasan penghasil karet terbesar Provinsi Bengkulu serta aktivitas pertambangan batu bara dan hasil bumi lain seperti Beras, Palawija dan perkebunan buah.
Khusus untuk kebutuhan listrik di Kota Bengkulu, Seluma dan Bengkulu Tengah akan disuplai melalui PLTU sebesar 2x100 Mega Watt yang sedang dalam proses pembangunan di kawasan Pelabuhan Pulau Baai. Penambahan daya listrik juga akan dipasok melalui PLTD berkekuatan 2x50 Mega Watt. Jaringan ini akan terkoneksi dengan sistem kelistrikan Sumatra bagian Selatan.
Untuk Kabupaten Bengkulu Selatan akan ditarik melalui jalur kelistrikan Tanjung sakti Sumatra Selatan. Sedangkan Kabupaten Kaur akan terkoneksi dengan jaringan dari Provinsi Lampung.
"Target kita tahun 2019 akhir, jaminan ketersediaan listrik di Bengkulu sudah mantap, tidak ada lagi kendala dan keraguan bagi para investor untuk membangun industri disini," pungkas Ridwan Mukti (Yuliardi Hardjo Putro)