Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan meski Indonesia masuk dalam 20 ekonomi terbesar di dunia, namun tingkat rasio pajak (tax ratio) RI masih sama dengan negara-negara di kawasan Afrika.
Sri Mulyani menyatakan, saat ini Indonesia berada di posisi 16 ekonomi terbesar di dunia. Jika Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, maka dalam 10 tahun ke depan Indonesia akan masuk dalam 10 besar ekonomi terbesar di dunia.
Advertisement
"Indonesia yang sekarang sudah punya GDP termasuk dalam 20 ekonomi terbesar di dunia, rating kita sudah masuk di 16. Kalau growth selalu di atas 5 persen, dalam 10 tahun kita sudah masuk the best size karena dari segi populasi besar dan healthy. Kalau termasuk dalam the top ten dari sisi size ekonomi," ujar dia dalam Dialog Perpajakan bersama Menteri Keuangan RI di Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Namun sayangnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia ini belum mampu diimbangi oleh peningkatan tax ratio para wajib pajak di dalam negeri. Saat ini tingkat rasio pajak Indonesia masih sebesar 12 persen.
"Tapi kemampuan kita mengumpulkan pajak masih di level 12 persen," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan, dengan rasio pajak seperti ini, maka Indonesia masih sama dengan negara-negara di Afrika dan negara ASEAN seperti Laos. Hal ini tidak mencerminkan Indonesia yang selama ini disebut sebagai negara berkembang (emerging country).
"Waktu saya di Bank Dunia, saya tau, tingkat negara yang punya tax ratio 11 persen-12 persen itu income per capita-nya US$ 1.000-US$ 1.200, sama seperti negara-negara di Afrika, atau negara-negara seperti Laos. Tidak mencerminkan seperti sebagai emerging country," tandas dia.