Shisha Tak Lebih Aman Dari Rokok

Ada kesalahpahaman umum di masyarakat yang menganggap bahwa shisha tidak begitu berbahaya dibanding rokok

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 10 Nov 2016, 19:30 WIB
Mulai pekan ini, Pemerintah Singapura juga memberlakukan larangan mengisap shisha.

Liputan6.com, Jakarta Ada kesalahpahaman umum di masyarakat yang menganggap, shisha tidak seberbahaya rokok. Namun sebuah penelitian menunjukkan sebaliknya.

Para peneliti dari The University of Pittsburgh School of Medicine menemukan, hanya dari satu sesi menggunakan shisha ternyata menghasilkan nikotin 2,5 lebih banyak, monoksida yang 10 kali lebih banyak, tar 25 kali lebih banyak, dan asap 125 kali lebih banyak dibanding satu batang rokok.

Untuk mendapatkan hasilnya, tim peneliti menganalisis hasil dari 17 studi yang melihat racun yang dihirup melalui setiap jenis produk tembakau. “Ini bukan perbandingan yang sempurna, karena orang yang merokok dan orang yang menggunakan shisha caranya sangat berbeda,” ujar pemimpin penulis studi, Dr. Brian A. Primack, PhD. 

Shisha biasanya lebih jarang dinikmati dibanding rokok.

Contohnya, ketika perokok mungkin bisa merokok di atas 20 batang sehari, pengguna rutin shisha mungkin melakukannya lebih sedikit sepanjang periode waktu yang sama.

“Kami harus melakukan analisis untuk membandingkan satu sesi menggunakan shisha dengan satu rokok, karena itulah cara studi untuk mendasari laporan temuannya. Jadi yang baru kami temukan ini, belum bisa memberitahu secara persis mana yang lebih buruk,” ujarnya.

”Namun perokok shisha, sebenarnya terpapar lebih banyak racun, lebih dari apa yang mungkin mereka sadari,” tambahnya.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Public Health Reports, seperti dilansir dari Foxnews, Rabu (10/11/2016).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya