Liputan6.com, Nus Dua - Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mengatakan, banyak peserta Sidang Umum ke-85 Interpol yang antusias terhadap penanganan masalah illegal fishing atau pencurian ikan di Indonesia.
Bahkan, Susi mengaku sempat diikuti seorang polisi dari Afrika yang juga menjadi peserta Sidang Umum Interpol, usai menjadi pembicara.
Advertisement
"Tadi saya keluar diikuti bapak polisi dari Afrika. Beberapa dari mereka mau culik saya di bawa ke negaranya. Untuk menangani illegal fishing di sana," ungkap Susi, ketika memberikan keterangan persnya di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (9/11/2016).
Susi mengatakan, banyak peserta Sidang Umum Interpol tertarik dengan cara Indonesia menangani illegal fishing. Termasuk, dengan Satuan Tugas (Satgas) 115 yang khusus menangani masalah illegal fishing.
"Jadi hari ini kita share dan mereka sangat antusias. Apalagi mereka dengar Satgas 115, di mana semua badan bisa bekerja sama di situ dari polisi air, Angkatan Udara, Kejaksaan, dan Badan Keamanan Laut (Bakamla). Jadi ini contoh satgas yang diinginkan oleh banyak negara," jelas Susi.
Satgas 115 merupakan tim yang terdiri dari sejumlah instansi antara lain Kementerian Kelautan dan Perikanan, TNI AL, Polri, Bakamla, dan Kejaksaan. Satgas berada langsung di bawah Presiden dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebagai Komandan Satgas.
Satgas ini dibentuk dengan tujuan memberantas penangkapan ikan secara ilegal. Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu juga sempat memuji kekompakan yang ditunjukkan Satgas 115, selama memerangi penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia.
"Saat ini orang ngeri melihat kekompakan Satgas 115. Kekompakan inilah yang harus dijaga. Sebab, inilah yang sudah lama hilang dari kita," kata Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu.