Makna Kaus Tacticool yang Dikenakan Agus-Sylvi Saat Kampanye

Kaus itu dirancang sendiri oleh Agus Harimurti sebagai pakaian khusus selama kampanye.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Nov 2016, 15:42 WIB
Kaus Tacticool (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, menciptakan identitas kampanye melalui kaus berkerah hitam bercorak putih dengan nama Tacticool. Kaus itu dirancang sendiri oleh Agus Harimurti sebagai pakaian khusus selama kampanye.

"Mas Agus merancang khusus selama kegiatan kampanye. Fungsi dari Tacticool adalah agar Agus merasa nyaman saat kegiatan lapangan sekaligus sebagai kostum yang menunjukkan identitas saat bertemu masyarakat," kata Rico Rustombi di Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Pada kaus Tacticool terdapat beberapa simbol dan slogan, antara lain bendera Merah Putih yang merupakan simbol negara kesatuan Indonesia, serta ada pula tulisan "Jakarta untuk Rakyat" .

"Bendera Merah Putih dengan makna Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah prioritas Agus agar dijaga tetap utuh dan sebagai simbol nasionalisme," kata Rico.

"Slogan "Jakarta untuk Rakyat" menunjukkan dia hadir sebagai pemimpin baru yang siap melakukan perubahan dan bekerja untuk rakyat Jakarta," ucap Rico.

Adapun untuk pemilihan warna hitam dan putih, menurut Rico, sebagai wujud ketegasan yang menjadi sikap pasangan Agus dan Sylvi.

"Hitam putih adalah ketegasan, hitam ya hitam dan putih ya putih. Simbol ketegasan menjalankan bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Itu berangkat dari latar belakang Agus dari militer yang disiplin," kata Rico seperti dikutip dari Antara.

Sejumlah pusat perbelanjaan seperti Pasar Senen Jakarta Pusat menjual kaus Tacticool dengan harga yang beragam, mulai Rp 60 ribu hingga Rp 100 ribu, tergantung ukuran dan bahan.

Lebih lanjut, pihak Agus-Sylvi menyambut baik peluang usaha yang didapat masyarakat dari memproduksi dan menjual kaus tersebut.

"Alhamdulillah, baju ini jadi perhatian masyarakat. Agus tidak mematenkan desain baju atau dibiarkan untuk dipakai dan diproduksi oleh masyarakat secara luas," kata Rico.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya