Seorang pengunjung melintas di area Pasar Seni Ancol, Jakarta, Rabu (9/11). Di era 1980-1995, Pasar Seni Ancol pernah menjadi tempat pertemuan yang hangat antara para pekerja seni, perajin, dan para penikmatnya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Salah satu seniman melintas di sisi tempat bercengrama di Pasar Seni Ancol, Jakarta, Rabu (9/11). Jumlah seniman yang berkarya di Pasar Seni Ancol kian hari kian menyusut. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Beberapa karya karikatur terpajang di salah satu kios di Pasar Seni Ancol, Jakarta, Rabu (9/11). Meski terbilang sepi pengunjung, beberapa seniman memilih tetap bertahan dan terus berkarya di Pasar Seni Ancol. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Suasana salah satu kios pelukis di Pasar Seni Ancol, Jakarta, Rabu (9/11). Pasar Seni Ancol diresmikan Gubernur DKI Cokropranolo pada 17 Desember 1977. Di atas tanah 5,25 hektar berdiri 210 kios pekerja seni dan perajin.(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Patung-patung dipajang di sudut kios Pasar Seni Ancol, Jakarta, Rabu (9/11). Meski terbilang sepi pengunjung, beberapa seniman memilih tetap bertahan dan terus berkarya di Pasar Seni Ancol. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Karya seni lukis terpajang di salah satu kios di Pasar Seni Ancol, Jakarta, Rabu (9/11). Di sini, terdapat ratusan kios karya seniman lukis, pengrajin, pembuat patung, dan kerajinan lainnya yang bernilai seni tinggi.(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Beberapa payung menghiasi Pasar Seni Ancol, Jakarta, Rabu (9/11). Hingga kini, Pasar Seni Ancol masih menjadi tempat nongkrongnya para seniman tetap eksis walaupun harus teronggok bisu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)