Liputan6.com, Bandung - Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengaku kesulitan mencari sepeda statis untuk Arya Permana, bocah berusia 10 tahun asal Karawang, Jawa Barat, yang mengalami obesitas.
Kebutuhan sepeda statis tersebut sangat dibutuhkan guna mempermudah penurunan berat badannya. Berat badan Arya kini masih 183,6 kilogram, jauh dari angka ideal 48 kilogram.
Menurut Ketua Tim Dokter RSHS Julistio TB Djais, pencarian sepeda statis itu sebagai pengganti latihan berjalan dengan waktu satu jam yang dianggap membahayakan tempurung lututnya karena menahan beban berat.
Baca Juga
Advertisement
"Yang aman itu cukup susah diberikan. Jalannya di kolam renang, kolam renangnya enggak ada. Mau pake sepeda statis yang kita cari, adanya maksimum 120 kg. Enggak ada yang beratnya itu untuk dia," ujar Julistio di Bandung, Rabu, 9 November 2016.
Julistio mengatakan, alasan pencarian sepeda statis sangat diperlukan untuk menurunkan berat badan bocah obesitas tersebut karena diperkirakan latihan fisik yang dilakukan nanti akan lebih dari satu jam. Sepeda statis juga sangat pas bagi Arya karena hanya dengan posisi duduk tanpa mengayuh, kalori yang terbakar cukup besar.
Tim dokter RSHS Bandung saat ini tidak bisa memaksakan aktivitas fisik berupa berjalan kaki dengan waktu 15 menit bagi Arya. Apalagi jika harus memaksakan memenuhi target latihan fisik selama 1 jam per hari.Jika dipaksakan, bukan berat badan yang turun, melainkan daya kekebalan tubuh Arya yang menjadi taruhan.