Liputan6.com, Jakarta - Istilah Internet of Things (IoT) saat ini semakin sering terdengar. Meski digadang-gadang dapat membuat kehidupan orang-orang menjadi lebih baik, kenyataannya justru IoT lebih berdampak besar pada industri.
Bagi sejumlah orang, istilah IoT masih asing di telinga. Pada dasarnya, IoT adalah perangkat fisik, kendaraan, gedung atau benda lain yang terhubung dengan internet.
IoT bisa disebut seperti "dunia" di mana informasi dan layanan sangat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat melalui benda-benda tersebut.
Country Manager Intel Indonesia, Harry K. Nugraha, menjelaskan bahwa sebenarnya pengaruh IoT lebih terasa langsung ke industri. Contohnya melalui pemanfaatan IoT di industri manufaktur.
Baca Juga
Advertisement
Saat ada optimisasi 1 persen saja di industri manufaktur, katanya, maka hasilnya langsung dapat dirasakan. Misalnya dari sisi kualitas dan jumlah produksi yang dihasilkan.
"IoT memang lebih terasa pengaruhnya di industri karena dampak terhadap produktivitasnya langsung keluar. Tapi dari sisi konsumen tidak langsung terasa. Kita bisa tahu subjektivitasnya setelah dilakukan analisa individual dan berbagai hal lainnya," kata Harry di Jakarta, Rabu (10/11/2016).
Namun Harry mengingatkan agar penerapan IoT bisa berjalan dengan baik, maka harus ada kerjasama yang baik dari berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan.
"Tantangan ke depan adalah bagaimana mengoptimalkan infrastruktur yang sudah ada tersebut. Kalau sudah optimal, bisa dilihat peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan, termasuk oleh komunitas-komunitas lokal," ungkapnya.
(Din/Isk)