Liputan6.com, Jakarta - Gara-gara peretasan besar-besaran yang dialaminya, Yahoo memperingatkan investor bahwa kemungkinan perusahaan batal diakuisisi Verizon. Padahal, nilai yang ditawarkan Verizon untuk akuisisi Yahoo sebesar US$ 4,8 miliar atau setara Rp 63,1 triliun.
Seperti Tekno Liputan6.com kutip dari Business Insider, Sabtu (12/11/2016), Yahoo mendata ada sejumlah risiko dan ketidakjelasan atas akuisisi Yahoo oleh Verizon.
"Risiko bahwa Verizon mungkin saja membatalkan atau mengancam membatalkan (pembelian saham) sebagai akibat dari insiden keamanan, atau kemungkinan menegosiasi ulang soal persyaratan transaksi," demikian dituturkan perusahaan kepada investor
Baca Juga
Advertisement
Faktor risiko tersebut dianggap merupakan skenario terburuk yang harus disertakan oleh perusahaan dalam pengajuan laporan kuartal. Jadi, hal ini bukan berarti Yahoo melihat Verizon bakal merusak kesepatan gara-gara peretasan email pengguna Yahoo.
Sementara itu, Yahoo menegaskan bahwa peretasan email pengguna itu tidak memberikan dampak buruk pada perusahaan. Meski begitu, dalam beberapa waktu ke depan, tentunya hal itu berpengaruh kepada perusahaan. Sebab, Yahoo dikabarkan menghadapi 23 tuntutan hukum terkait dengan pelanggaran data tersebut.
"Kami optimistis dengan nilai Yahoo dan akan terus bekerja keras untuk menyukseskan integrasi perusahaan dan Verizon," kata perwakilan Yahoo dalam pernyataannya.
Sekadar diketahui, September lalu Yahoo mengumumkan bahwa setidaknya 500 juta akun pengguna telah dicuri sejak 2014.
Meski begitu, Marissa Meyer selaku CEO menjamin bahwa kesepakatan akuisisi dengan Verizon bakal tetap berjalan, yakni setelah Yahoo merilis laporan pendapatannya pada Oktober 2016.
Kuasa hukum Verizon Craig Silliman baru-baru ini mengatakan, pelanggaran data pengguna Yahoo mungkin saja memberikan dampak material atas pembelian Yahoo oleh Verizon. Gara-gara peretasan itu pula, Verizon sempat meminta diskon hingga Rp 13 triliun atas pembelian Yahoo.
(Tin/Isk)