Donald Trump Pengusaha Kaya, Ini Sumber Hartanya

Presiden AS terpilih Donald Trump dikenal sebagai pengusaha kaya.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 10 Nov 2016, 19:26 WIB
Presiden ke-45 AS Donald Trump didampingi keluarga menyampaikan pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya di Manhattan, New York Rabu (9/11). Trump unggul cukup jauh atas pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. (REUTERS/Carlo Allegri)

Liputan6.com, New York - Presiden AS terpilih Donald Trump dikenal sebagai pengusaha kaya. Dia memiliki beberapa perusahaan besar yang bergerak di banyak sektor. Dari situ juga dia mendapatkan kekayaan. Bahkan, aset dan kekayaannya membawa Trump menjadi salah satu orang terkaya di dunia versi Forbes.

Kekayaan Trump memang sering menjadi misteri. Tidak ada yang tahu pasti sumber kekayaan dari pencipta ajang Miss Universe ini. Forbes, misalnya, menyebut Trump selalu melebih-lebihkan kekayaannya 2 kali lipat dari seharusnya.

Saat ia harus menyerahkan laporan keuangan ke Badan Federal untuk pemilu, Donald Trump merilis keterangan media dengan huruf kapital dan mengaku kekayaannya sebesar US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun.

NY Times tahun lalu pernah menulis bahwa dokumen dikeluarkan oleh Federal Election Commission menceritakan detail kekayaan yang dimilikinya, yang ternyata lebih rendah dari yang disampaikan Trump, berikut kekayaan Trump:

Total aset Rp 19,6 triliun

Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa Donald J. Trump memiliki gaji sebesar US$ 14.222 atau setara dengan Rp 200,3 juta. Ia pun memiliki pemasukan pensiun dari Screen Actors Guild sebesar US$ 110 ribu atau Rp 1,5 miliar dan dibayar US$ 250 ribu atau Rp 3,5 miliar dari setiap pidato yang diberikan.

Dokumen yang berisi aset kekayaan Donald Trump selama 18 bulan terakhir tersebut berisi harta kekayaan sepanjang 92 halaman. Hal ini sukses menjadikan Trump sebagai kandidat calon presiden dengan kekayaan terbesar dengan aset total mencapai US$ 1,4 miliar atau Rp 19,6 triliun.

Namun dokumen tersebut berisi berbagai jenis pemasukan dan aset milik Trump ini sulit untuk dikalkulasi dengan tepat nilainya. Akan tetapi, setiap aset tersebut diperkirakan nilainya mencapai lebih US$ 50 juta atau setara dengan Rp 602 miliar.

Fakta lain mengungkap bahwa setengah dari pendapatannya, atau sekitar US$ 200 juta, dihasilkan dari aset yang ia miliki, seperti lapangan golf dan kasino.

Aset lain mencakup beberapa properti milik Trump seperti Trump Tower di Chicago, the Trump National Golf Club di New Jersey, dan the Mar-A-Lago Club in Palm Beach, Florida.

Trump juga memegang sejumlah posisi level eksekutif di 515 perusahaan, dari New York, Dubai, hingga Brasil.


Rp 127 Miliar dari Lelang Nama

Lelang Nama

Angka yang tidak kalah fantastis juga dihasilkan Trump berkat lelang namanya ke beberapa perusahaan besar. Laporan Federal menyebut kandidat Partai Republik ini memegang lisensi namanya di beberapa klub golf.

Dari jualan nama, Trump menghasilkan US$ 9,5 juta atau Rp 127 miliar. Dia memperbolehkan hotel mewah, apartemen dari Panama, Istanbul, dan Washington memakai namanya.

Beberapa royalti yang juga ia dapatkan secara cuma-cuma adalah dari stempel di vodka dan minuman energi yang dijual di Israel dan Palestina.

Trump juga menghasilkan uang sebesar US$ 1 juta atau Rp 13 miliar untuk baju pria yang memakai namanya. Namun, beberapa di antara mereka memutuskan perjanjian dengan Trump karena pernyataan-pernyataannya yang kontroversial, seperti penghinaan terhadap kaum hispanik dan mantan veteran perang.


Kaya karena Warisan

Kaya karena Warisan


Sebuah analisis mengungkapkan harta kekayaan miliarder dunia, Donald Trump, ternyata tidak semata-mata dihasilkan berkat jerih payahnya selama ini.

Dikutip dari VOX, analisis itu menyebut Trump akan tetap jadi seorang miliarder meskipun dia tak pernah sukses di bisnis real estate. Warisan dari ayahnyalah yang membuatnya menjadi seperti ini.

Dalam Jurnal Nasional, reporter S.v Date mencatat pada 1974 kerajaan bisnis real estate milik ayah Trump senilai US$ 200 juta. Trump sendiri adalah anak pertama dari 5 bersaudara, yang saat itu punya porsi warisan senilai US$ 40 juta atau setara dengan Rp 561,8 miliar.

Jika seseorang menginvestasikan uang senilai US$ 40 juta di S&P 500 pada Agustus 1974, lalu menginvestasikan kembali dividennya. Kemudian tidak menarik tunai dana tersebut, lalu tak harus membayar capital gain, tidak membayar biaya investasi, maka di Agustus 2015 dia akan punya US$ 3,4 miliar atau Rp 47,7 triliun. Menurut penghitungan kalkulator S&P.

Kalau membandingkan kinerja Trump di 1982 saat pasar saham sedang lepas landas di awal resesi 1980-an cukup mencengangkan. Forbes memperkirakan kekayaan Trump mencapai US$ 200 juta atau Rp 2,8 triliun tahun itu.


Sering bangkrut

Paling Sering Bangkrut 

Selama menjadi pengusaha, Trump pernah mengalami banyak kegagalan. Di AS, dia adalah pengusaha yang paling sering mengalami kebangkrutan.

Di Amerika Serikat, perusahaan yang bangkrut akan mengajukan surat. Trump memang tidak mengajukan surat permohonan kebangkrutan secara pribadi, melainkan atas nama perusahaan yang dikelolanya.

"Saya pernah menggunakan hukum di negara ini... hukum pasal kebangkrutan, untuk memberikan pekerjaan yang baik untuk perusahaan saya, untuk saya sendiri, untuk karyawan dan keluarga saya," tutur Trump.

CNN menulis, dalam 30 tahun terakhir Trump adalah pengusaha yang paling sering bangkrut. Perusahaan-perusahaan itu masuk dalam program restrukturisasi hukum Chapter 11, sehingga dapat tetap menjalankan bisnis, sambil menghapus utangnya di bank, karyawan, dan pemasok.

Trump pernah mengajukan kebangkrutan untuk empat perusahaannya, yang membuat situs bankruptcy.com menyebut Trump adalah pemohon surat kebangkrutan terbanyak dalam beberapa dekade terakhir. Semuanya adalah tempat judi miliknya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya