Liputan6.com, Semarang - Peristiwa bunuh diri dengan minum cairan obat nyamuk oleh David Nugroho dan mengajak dua anaknya yang masih kecil menyisakan banyak persoalan. Hal itu tertuang dalam sebuah catatan semacam "surat wasiat" yang ditulis David.
Catatan itu terdiri dari enam halaman. Namun inti permasalahan yang memotivasi David mengambil tindakan bunuh diri ada di halaman empat dan halaman lima. Berikut kutipan lengkap catatan David di halaman empat dan lima.
Rasa sakit. Rasa sakit itu benar-benar kerasa dan nyata, tapi rasa sakit itu takkan abadi di dalam hatiku. Karena yang abadi di hatiku cuma rasa cinta dan sayang.
Aku malam ini bukan putus asa, depresi ataupun frustasi terhadap masalah-masalah yang mengganggu rumah tanggaku. Tapi yang terlintas di pikiranku hanya tak ingin merubah semua rasa ini menjadi benci. Aku gak mau seperti itu lagi karena aku pernah ngalamin kayak gitu.
Baca Juga
Advertisement
Dan aku tak ingin semua berubah. Aku cuma ingin apa yang kurasa sampai di akherat. Mungkin aa yang kulakukan sebuah dosa besar. Biar aku hadapi semuanya. Aku juga sudah durhaka kepada kedua orang tuaku dengan sengaja. Lalu kenapa aku harus takut dengan nyawaku sendiri?
Bismillah. Aku lakukan semua ini karena aku sadar, jika aku lakukan sendiri pasti isteriku takkan bisa merawat anak-anakku. Karena dia akan sibuk dengan urusannya sendiri. Kalau aku titipin kedua orang tuaku pasti mereka terima dengan ikhlas, tapi aku takut akan menyusahkan mereka karena mereka sudah terlalu tua untuk menjaga anak-anakku.
Kalau dititipin di keluarga istriku, siapa yang mau terima dengan ikhlas merawat kedua anakku karena mereka hanya memikirkan materi. Lalu anak terlantar dan jadi anak gak bener dan gak beres. Bukan seperti itu anak-anakku.
Ini semua karena perbuatan istriku DIAN KUMALA DEWI yang diperbudak sama PIPING untuk mendapatkan sabu-sabu. Karena sabu-sabu Dian lebih mikirin takut sama Piping, Lia, Arda, Rendy, dan Heru, bandar yang menyuplai sabu-sabu sama Dian.
KALIAN HARUS BERTANGGUNG JAWAB KARENA PERBUATAN KALIAN MENJUAL DAN MEMANFAATKAN DIAN, ISTRIKU DAN MAMA KAMI.
OTAK SEMUA INI PIPING. Yang jual Dian ke Heru dengan imbalan sabu-sabu.
Mafia Narkoba
Menurut Siswanto, Ketua RT 07/02 Kelurahan Jomblang, Siswanto, David merupakan sosok tangguh pekerja keras. Sehari-hari ia bekerja sebagai sopir. Meski badan lelah sepulang kerja, ia akan selalu menyempatkan diri bercengkerama dengan dua anaknya, Aura dan Junior.
"Saya masih kaget. Tapi apa yang ditulis barangkali ada benarnya karena rumah tangganya memang sering kacau," kata Siswanto.
Sementara Darno, teman David, menuturkan bahwa ia pernah diajak bercerita kalau David sedang melawan suatu kekuatan yang sangat besar. Namun ia tak bercerita secara detail.
"Mungkin yang dimaksud ya itu, melawan mafia narkoba yang menjerat istrinya," kata Darno.
Penegasan bahwa yang ditulis David bukan isapan jempol semata justru datang dari Kapolrestabes Semarang, di mana ia menemukan bahwa ada nama Heru yang memang pernah tersangkut narkoba.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan sudah menelusuri keberadaan Dian. Pihaknya mendapat informasi bahwa Dian masih sakit dan dirawat di RS William Booth Semarang karena sesak nafas.
"Informasinya dirawat di rumah sakit William Booth, setelah dicek ternyata masuk tanggal 1 keluar tanggal 3," kata Abiyoso di Mapolrestabes Semarang, Rabu (9/11/2016).
Kapolrestabes mengatakan bahwa keberadaan Dian masih belum diketahui dan masih terus dicari. Dari catatan David, disebut nama Heru. Setelah dicocokkan dengan data di kepolisian, ternyata Heru pernah terlibat kasus narkoba.
"Laporan terakhir orang bernama Heru pernah kena kasus narkoba di sini. Kami cari semuanya," kata Abiyoso.
Advertisement
Pesan Tersembunyi David
Psikolog Universitas Semarang dan Rumah Sakit St Elisabeth Semarang, Probowati Tjondronegoro, punya penilaian soal David. Menurut dia, tindakan David meneguhkan bahwa yang bersangkutan adalah sosok yang bertanggung jawab.
"Dalam pesannya ia tak ingin merepotkan siapa pun. Karenanya bentuk pertanggungjawabannya ya gitu, dangan mengajak mati," kata Probowatie, Kamis (10/11/2016).
Selain sebagai bentuk tanggung jawab seorang ayah, tindakan David juga dipandang sebagai tindakan untuk menghukum istrinya. Apalagi David sudah berusaha mencukupi kebutuhan rumah tangganya.
Namun karena berprofesi sebagai pemandu lagu, istrinya memiliki dunia pergaulan yang berbeda, sehingga membawa gaya hidup dan tuntutan berbeda pula.
"Jadi dia ingin menghukum istrinya. Kalau kamu tak berubah, akibatnya mati semua, kan? Begitu kira-kira yang di benak David," kata Probowatie.
Kasus bunuh diri seorang ayah yang mengajak dua anaknya ini sempat menghebohkan. Tindakan bunuh diri disebabkan sang istri tak pulang ke rumah selama dua minggu sekadar untuk menengok anaknya.
David mencoba bunuh diri bersama dua anaknya, yaitu Junior Ronald Nugroho (3) dan Aura Safya Nugroho (7), di dalam kamar rumahnya di Jalan Jomblang Perbalan, Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Semarang, Jawa Tengah. Percobaan bunuh diri itu diketahui warga dan berusaha digagalkan. Namun salah satu dari mereka, yaitu Aura, tewas karena sudah keracunan parah.