Liputan6.com, Jakarta - Kongres PSSI memutuskan untuk tidak membahas status hukum Persebaya Surabaya dan Arema Indonesia sebagai anggota. Dua klub itu dicoret sebagai anggota PSSI karena terjadi dualisme pada 2012.
Dalam Kongres Pemilihan PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Kamis (10/11/2016) yang dipimpin Plt Ketua Umum PSSI, Hinca Pandjaitan, voters tidak menyetujui kembalinya Persebaya dan Arema. Setidaknya ada 84 voters yang tidak menyetujui. Sisanya, yang berjumlah 10 voters setuju dan lima lainnya abstain.
Baca Juga
Advertisement
Tentu saja hal ini membuat Bonek yang berada di Jakarta sejak kemarin, naik pitam. Sepuluh bonek yang diperbolehkan masuk ke Hotel Mercure menyampaikan aspirasinya di depan ruang kongres.
"Kami punya itikad yang baik menjaga kondusivitas Jakarta di sini. Kemarin kami bertemu perwakilan pemerintah dan PSSI. Ada janji dan komitmen dari mereka untuk memulihkan hak Persebaya Surabaya di Kongres ini," ujar pembicara dari Bonek, Andi Peci.
Menurut Andi, mereka berusaha meyakinkan diri dan percaya dengan janji-janji PSSI dan perwakilan pemerintah. Karena, kata Andi, Kemenpora adalah representasi pemerintah. PSSI representasi sepakbola nasional.
Diingkari
"Tapi dua belah pihak mengingkari janjinya. Mau dikemanakan sepak bola Indonesia ini? Jargon-jargon revolusi mental, tata kelola yang baik jelas saja tidak bisa diwujudkan ketika mereka mengingkari prinsip-prinsip fairplay," ujarnya, menambahkan.
Andi Peci mengatakan bahwa Bonek akan merespons keputusan Kongres PSSI ini. "PSSI tidak menghargai momentum Hari Pahlawan di Surabaya. Kami tidak akan mundur," ucapnya.
Advertisement