Liputan6.com, Mosul - Pasukan Kurdi dan Arab yang didukung oleh kekuatan militer Amerika Serikat berhasil mengambil alih sejumlah desa di pinggiran Raqqa, Suriah, pada hari-hari pertama pertempuran melawan ISIS.
Namun, mereka telah mengantisipasi bahwa wilayah bawah tanah akan lebih sulit untuk direbut.
Baca Juga
Advertisement
Pertempuran yang bertujuan untuk menyingkirkan ISIS dari ibu kota de facto-nya itu tidak akan mudah. Pasalnya, di tempat lain kelompok militan itu dikenal memiliki jaringan terowongan rahasia, yang digunakan untuk menyimpan persediaan, bersembunyi, atau meluncurkan serangan.
Sebelumnya, pasukan koalisi menemukan jaringan terowongan bawah tanah di Desa Mufti, dekat Mosul, Irak, yang membentang sepanjang 402 meter, di mana digunakan militan ISIS untuk memposisikan diri mereka di belakang garis depan.
Dikutip dari Independent, Kamis (10/11/2016), terowongan itu ditemukan setelah bombardir AS mengenai rumah-rumah yang digunakan untuk menutupi labirin itu. Di sana, mereka menemukan terowongan yang terletak tiga meter di bawah permukaan tanah.
Selain di Mufti, pasukan Peshmerga juga merebut sebuah desa bernama Small Bafana yang terletak di pinggiran Mosul pada Oktober lalu. Di sana, mereka menemukan jaringan terowongan yang digunakan untuk menyembunyikan para penembak jitu.
Militan ISIS mencegah runtuhnya terowongan tersebut dengan menggunakan tongkat. Di sana, para pasukan juga menemukan sejumlah persediaan seperti kacang arab, telur, madu, dan pasokan listrik.
Sebuah rumah di atas terowongan dipenuhi dengan gundukan tanah. Hal itu diduga dilakukan untuk mengecoh pesawat AS agar tidak mengetahui tentang terowongan.
Tidak hanya di Mosul, pada November 2015 juga ditemukan terowongan bawah tanah sepanjang ratusan meter di Sinjar, Irak.
Dibentengi dengan karung pasir untuk melindungi serangan udara, terowongan itu memiliki beberapa jalan keluar dan menyediakan jalur yang aman di sekitar kota.
Buku, amunisi, obat penghilang rasa sakit, dan kebutuhan dasar turut ditemukan. Selain itu, terdapat pula alat untuk membuat bom.
Terowongan tersebut juga dilengkapi dengan kasur, selimut, kipas angin, dan tirai untuk memberikan privasi.
Selain membuat jaringan terowongan, ISIS menandai kekejamannya dengan melakukan pemenggalan massal dan eksekusi lain yang mereka dokumentasikan dan bagikan dalam bentuk foto dan video.
Beberapa hari lalu, sebuah kuburan massal berisi jasad korban pemenggalan ditemukan di selatan Mosul.
Kuburan tersebut ditemukan oleh pasukan Irak di Sekolah Pertanian yang berlokasi di pinggiran kota yang direbut dari ISIS pada 7 November, Hammam al-Alil.