Liputan6.com, Kendari: Seorang pasien miskin peserta program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Kendari, Sulawesi Tenggara, diharuskan bayar biaya pengobatan oleh dokter yang merawatnya. Yeni masuk Rumah Sakit PMI Kendari untuk operasi usus buntu.
Operasi usus buntu Yeni berjalan sukses. Namun pihak rumah sakit dan dokter yang membedah Yeni meminta pihak keluarga Yeni untuk membayar obat bius dan benang operasi sebesar Rp 550 ribu. Padahal Yeni adalah pasien miskin serta peserta program Jamkesmas.
Menurut suami Yeni, Haluddin, masih ada pasien Jamkesmas lainnya yang mendapat perlakuan sama. Mereka dipaksa untuk bayar. Saat dikonfirmasi, pihak rumah sakit berkelit dengan mengatakan pembayaran adalah kesepakatan pasien dengan dokter yang merawatnya.(JUM)
Operasi usus buntu Yeni berjalan sukses. Namun pihak rumah sakit dan dokter yang membedah Yeni meminta pihak keluarga Yeni untuk membayar obat bius dan benang operasi sebesar Rp 550 ribu. Padahal Yeni adalah pasien miskin serta peserta program Jamkesmas.
Menurut suami Yeni, Haluddin, masih ada pasien Jamkesmas lainnya yang mendapat perlakuan sama. Mereka dipaksa untuk bayar. Saat dikonfirmasi, pihak rumah sakit berkelit dengan mengatakan pembayaran adalah kesepakatan pasien dengan dokter yang merawatnya.(JUM)
