Liputan6.com, Washington DC - Donald Trump mengunjungi Barack Obama di Gedung Putih, dengan status barunya: sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat terpilih, setelah mengalahkan rivalnya, Hillary Clinton dalam Pilpres 2016 yang penuh kegaduhan.
Trump tiba di Gedung Putih sekitar pukul 11.00, Kamis 10 November 2016 waktu setempat.
Advertisement
Seperti dikutip dari CNN, pesawat pribadi yang membawanya, yang menyandang tulisan nama belakangnya 'Trump', mendarat di Reagan National Airport sekitar pukul 10.30.
Sumber Gedung Putih mengatakan, Trump telah tiba di kediaman resmi orang nomor satu di Negeri Paman Sam dan melakukan rapat tertutup dengan Obama.
Trump juga dijadwalkan bertemu dengan Ketua Parlemen Paul Ryan dan Pemimpin Senat (Senate Majority Leader), Mitch McConnell selama berada di Washington DC.
Sebelumnya, hubungan Trump dengan sang presiden jauh dari mesra. Selama kampanye, miliarder nyentrik itu berkali-kali mengklaim, Obama adalah pemimpin yang tak kompeten.
Sebaliknya, Obama -- yang kala itu berkampanye untuk Hillary Clinton -- menyebut, Trump 'tak pantas jadi presiden'.
Namun, setelah mengetahui hasil Pilpres, Obama mengakui kemenangan Trump. Ia bahkan segera menelepon Trump Rabu dini hari untuk mengucapkan selamat.
Suami Michelle Obama itu bahkan meminta rakyat Amerika Serikat untuk mendukung presiden terpilih itu.
Obama berharap, Trump bisa jadi presiden untuk seluruh rakyat Amerika Serikat.
"Bukan rahasia bahwa presiden terpilih dan saya memiliki beberapa perbedaan yang signifikan," kata Obama.
Namun, ia menambahkan hal itu juga pernah terjadi antara dirinya dan mantan Presiden George W Bush. Namun, akhirnya, hubungan kedua pemimpin bisa berjalan baik.
Dalam pidatonya, Obama juga mengundang Trump ke Gedung Putih, untuk membicarakan soal transisi.
Hingga berita ini diturunkan, pertemuan Trump dan Obama masih berlangsung di Gedung Putih.