2 Dugaan Penyebab Kebakaran di Apartemen Neo Soho

Kebakaran di Apartemen Neo Soho berlangsung cepat. 38 lantai hangus dalam tiga jam. Mengapa demikian?

oleh Muslim AR diperbarui 11 Nov 2016, 01:19 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kebakaran di gedung-gedung tinggi beberapa waktu ini terus terjadi. Setelah beberapa bulan lalu, sebuah apartemen, mal dan hotel Swiss Bel di kawasan Kelapa Gading dilalap jago merah, kini giliran mal dan apartemen Neo Soho di Jakarta Barat yang diamuk api.

William Baso (48) seorang konsultan dan kontraktor yang bekerja khusus selama 20 tahun lebih dalam bidang konstruksi, plumbing, mekanikal elektrikal gedung-gedung tinggi menyebutkan ada dua kemungkinan api membakar dengan cepat.

"Springkel yang tak berfungsi dan memang tak dipasangi springkel," jelas William pada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Dari pengamatan William yang juga pernah mengantarkan gambar rancang bangun dan sistem Hydrant, Plumping, serta springkel gedung Neo Soho itu. Ternyata memang tak dipasangi springkel di balkonnya.

"Setiap gedung tinggi memang begitu, karena konstruksi dan springkel yang rawan di balkon," terang William.

Kerawanan ini terjadi, lantaran springkel sangat sensitif dengan suhu. Sementara suhu di balkon fluktuatif dan sulit diprediksi.

"Setiap suhu naik jadi 50 derajat celsius, springkel otomatis pecah dan menyemburkan air. Kalau di Balkon, suhunya enggak menentu, jadi tanpa api pun, springkel pasti pecah saat suhu di dekatnya naik menjadi 50 derajat," jelas William.

Kebakaran di gedung Neo Soho, menurut Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan (PKP) Jakarta Barat, Hardisiswan, telah menghanguskan balkon dan menyambar dengan cepat balkon-balkon di lantai atasnya.

"Kita nyisir malam itu, memang apinya nyambar tiap balkon dengan cepat," kata Hardisiswan.

Kebakaran itu berlangsung cepat. 38 lantai hangus dalam tiga jam. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, polisi masih mengusut penyebab kebakaran itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya