Ahok Mengaku Pernah Diminta Mundur dari Pilkada DKI

Namun Ahok tak mau menyebut siapa yang memintanya mundur sebagai calon gubernur DKI.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 11 Nov 2016, 10:01 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku pernah diminta mundur dari pencalonannya di Pilkada DKI Jakarta. Alasannya karena dia kini tengah terjerat polemik terkait dugaan penistaan agama sehingga menimbulkan gejolak di Jakarta.

Ahok pun menegaskan dirinya tak akan pernah mundur dari kontestasi Pilkada DKI Jakarta.

"Saya sudah bilang, kalau suruh saya mundur, saya lebih baik ditangkap dan dipenjara," kata Ahok di kediamannya, Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis 10 November 2016 malam.

Namun Ahok tak mau menyebut siapa yang memintanya mundur sebagai calon gubernur DKI. "Ada lah, teman," ucap dia.

Ahok mengatakan, dia sempat berpikir adanya demonstrasi yang terjadi saat dia kampanye di beberapa daerah bertujuan agar dia tak lagi menjadi DKI 1.

"Jadi kalau saya mundur, artinya apa? Lama-lama saya jadi mikir, jadi ini bener waktu suruh saya mundur, ini ujung-ujungnya cuma takut Ahok jadi gubernur lagi. Takut amat sih gue jadi gubernur?" cetus Ahok.

Ahok mengatakan, permintaan mundur itu disampaikan pasca-demo kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan padanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya