Meski Pasar Tertekan, OJK Tetap Cabut Kelonggaran Buyback Saham

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (11/11/2016), IHSG turun 69,65 poin atau 1,278 persen ke level 5.380,64.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Nov 2016, 12:02 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap akan mencabut surat edaran yang memperbolehkan emiten membeli kembali (buyback) saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Ketentuan buyback tanpa RUPS ditetapkan oleh Surat Edaran OJK Nomor 22/SEOJK.04/2015 tentang Kondisi Lain sebagai Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, surat pencabutan itu telah masuk proses akhir. Dia bilang, surat itu akan keluar pada bulan ini. "Buyback tanpa RUPS, itu sudah proses akhir mudah-mudahan, saya bisa katakan bulan ini," kata dia di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Dia mengatakan, OJK tetap akan mencabut surat itu kendati Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan cukup dalam beberapa hari terakhir. Pada hari ini saja, IHSG sempat merosot sampai 3 persen. "Walaupun indeks turun cukup signifikan, saya selalu katakan kalau bicara IHSG tiap hari berubah naik turun bisa. Investasi pasar modal investasi jangka panjang," jelas dia.

Kondisi pasar modal saat ini sebetulnya masih baik. Kendati hari ini tertekan, sebenarnya IHSG telah mengalami pertumbuhan yang tinggi jika dibanding awal tahun.

"Kalau lihat pertumbuhan dari awal tahun saya perkirakan dengan posisi 5.285 saat ini, pertumbuhan kita masih 14-15 persen, dibanding awal tahun. Kalau kita bandingkan pertumbuhan indeks di seluruh pasar bursa di seluruh dunia, bursa utama di dunia ini masuk pertumbuhan tinggi," tandas dia. 

Untuk diketahui, pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (11/11/2016), IHSG turun 69,65 poin atau 1,278 persen ke level 5.380,64. Indeks saham LQ45 turun 0,74 persen ke level 928,34. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sebanyak 133 saham melemah sehingga menekan IHSG. 21 saham menguat dan 81 saham lainnya diam di tempat. Tercatat volume perdagangan saham sekitar 404,13 juta saham dengan nilai transaksi perdagangan 449,67 miliar saham.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 15.767 kali. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.380,68 dan terendah 5.289,52. Di tengah IHSG melemah, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 21,4 miliar. (Amd/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya