Liputan6.com, Los Angeles - Dunia film, televisi dan musik, telah lama membuat prediksi tentang Donald Trump yang akan menjadi commander-in-chief jauh sebelum ia terpilih jadi presiden pada Rabu 9 November 2016.
Kemenangan Trump yang bersejarah -- meraih 289 electoral votes dengan popular vote berbeda tipis dengan Hillary Clinton-- menjadikan suami dari Melania itu presiden ke-45 AS.
Rupanya, kemenangan Trump jadi presiden sudah banyak diramal banyak pihak. Bukan hanya Nostradamus dan Vanga Baba, tapi dunia hiburan di AS pun demikian.
Setelah muncul jadi pemenang pilpres, penggemar The Simpsons pun ingat sebuaht episode lama yang memprediksi Trump jadi penghuni Gedung Putih.
'Bart To The Future' -- plesetan film legendaris Back To The Future-- pertama kali rilis pada tahun 2000. Memperlihatkan kehidupan AS setelah Trump jadi presiden.
Lisa Simpsons yang telah dewasa digambarkan sebagai Orang Nomor Satu di Gedung Putih. Ia menjelaskan kepada stafnya, "aku mewarisi budget yang parah dari Presiden Trump."
Lisa kemudian memanggil menteri luar negeri sekaligus teman bermainnya, Milhouse Van Houten, dan bertanya bagaimana kondisi keuangan selama Trump jadi presiden. Jawabannya, "Kita bangkrut." Demikian seperti dikutip dari BBC, Jumat (11/11/2016).
Awal tahun ini, penulis The Simpsons, Dan Greaney mendeskripsikan episode 16 tahun lalu itu merupakan 'peringatan kepada Amerika Serikat'.
"Memang sengaja saya buat karena merupakan peringatan kepada AS. Sebuah fantasi masa depan yang mengerikan kalau Donald Trump jadi presiden," kata Dan Greaney seperti dilansir dari The Guardian.
"Ini sejalan dengan logika. Saya pilih itu karena sesuai visi bahwa warga AS bakal lebih gila lagi," lanjutnya lagi.
Tayangan terbaru kemudian, pada Juli 2015, tentang kampanye Donald Trump.
Baca Juga
Advertisement
Dalam animasi itu, Homer dibayar untuk mengikuti kampanye Trump. Saat hadir dalam kampanye, Trump berdiri di atas podium bertuliskan, 'Amerika, kamu bisa jadi mantan istri saya!'
Lantas pada Agustus 2016, The Simpsons kembali mengkritik Trump dan kali ini bersama Hillary Clinton.
Tayangan berdurasi 1 menit 56 detik berjudul 3am itu dibuka dengan percakapan Marge dan Homer tentang siapa capres AS yang akan mereka pilih pada November mendatang.
Seorang narator video pun memberikan pertanyaan, "Ini pukul 3 dini hari dan telepon berdering di Gedung Putih--kamu ingin telepon itu dijawab oleh siapa?"
Pertanyaan itu merujuk pada kampanye Hillary Clinton pada 2008, di mana telepon berdering pada 03.00 pagi dan bertanya kepada warga Amerika, siapa pemimpin yang mereka pilih untuk menghadapi masa krisis.
Episode itu berakhir dengan Homer memilih Hillary.
Kendati demikian, tim pembuat animasi sendiri tak bisa memprediksi siapa kelak yang akan menduduki Gedung Putih.
Selain, The Simpsons, ada dua hiburan lainnya yang telah meramal Trump jadi presiden.
2. Lagu Sleep Now in the Fire
Pada tahun 1999, sebuah video klip kelompok rock Rare Against the Machine, juga meramalkan Trump jadi presiden. Terlihat dari satu cuplikan ada seseorang membawa poster berisi foto Trump dengan tulisan "Donald J Trump for Presiden."
Klip itu merupakan judul lagu Sleep Now in the Fire.
Video klip itu memperlihatkan Trump melempar topinya sebagai kandidat dari Reform Party. Namun, ia menarik dirinya dari kancah politik pada Februari 2000, 9 bulan sebelum pemilihan.
Video musik itu disutradarai oleh pembuat film dokumenter, Michael Moore, yang baru-baru ini dengan jitu meramalkan Trump menang jadi presiden AS.
3. Back To The Future
Keberhasilan Trump sebagai presiden sudah diramalkan di film Back To The Future.
Dalam film kedua yang dirilis 1989, Biff Tannen-- tokoh antagonis dalam trilogi itu-- jadi seorang pebisnis sukses yang membangun 27 kasino dan berpengaruh di politik AS.
Para fans film itu percaya Tannen adalah Trump.
Ketika ditanya adanya kesamaan antara Tannen dan Trump, sutradara Bob Gole mengatakan, "Kami berpikir seperti itu saat membuat film."
Gale menyorot satu adegan tertentu yang tampaknya menyinggung Trump.
"Ada adegan di mana Marty bertengkar dengan Biff di kantornya di mana ada potret besar Biff di dinding, dan ia berpose sama dengan foto itu. Mirip Trump yang berfoto dengan latar belakang gambar dirinya," katanya.
Dalam film, Biff menggunakan keuntungan dari kasino untuk menggoyang Partai Republik, sebelum akhirnya merebut kekuasaan politik sendiri.
Dia kemudian terlihat mengubah California Hill Valley menjadi kota penuh dengan kejahatan dan korupsi.
Trump terpilih sebagai presiden 27 tahun setelah Back To The Future dirilis. Kini Bagian II dimulai...