Liputan6.com, New York - Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) cukup mengecewakan sebagian warga negara Adidaya tersebut dan dunia. Tak terkecuali miliarder dunia.
Carlos Slim mungkin salah satunya. Sebab miliarder asal Meksiko ini harus rela kehilangan kekayaan bersih hingga US$ 5,8 miliar atau setara Rp 77,2 triliun, berdasarkan data Bloomberg Billionaire Index.
Bahkan, Slim bisa jadi harus menanggung kehilangan lebih banyak jika Trump benar-benar mewujudkan janji-janji kampanyenya saat resmi menduduki kursi nomor satu di AS.
Baca Juga
Advertisement
Sesaat usai Trump diketahui kemenangannya Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada Selasa, 8 November 2016, kekayaan Slim langsung turun 10,5 persen. Penurunan ini melebihi miliarder lainnya yang ada dalam daftar Bloomberg Billionaire Index.
Penurunan kekayaan Slim terutama dari kepemilikan saham di beberapa perusahaan seiring kejatuhan mata uang Meksiko Peso yang anjlok sebanyak 13 persen.
Salah satu saham utama Slim, yakni perusahaan telekomunikasi berbasis di Meksiko, America Movil SAB de CV berkurang 9,7 persen sejak hari pemilihan mengacu pada perdagangan di Nasdaq.
Kondisi serupa terjadi pada saham perusahaan Slim lain di bidang industri dan telekomunikasi Grupo Carso yang turun 5,5 persen. Pada saat yang sama, Bursa Meksiko juga menyerah dengan indeks acuan IPC jatuh 19,9 persen pada hari Rabu.
Investor khawatir dengan berbagai kebijakan yang bakal diambil Donald Trump seperti selama kampanye. Trump antara lain berjanji untuk menerapkan tarif impor yang lebih tinggi bagi produk asal Meksiko. Hal ini pun dikhawatirkan bisa merusak ekonomi Meksiko.
(Nrm/Ndw)