Liputan6.com, Jakarta New Delhi, ibukota negara India dinobatkan menjadi kota yang paling berpolusi di dunia menurut rating dari Air Quality Index. AQI melakukan penilaian kualitas udara di New Delhi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat. Penilaian ini menunjukkan bahwa indeks udara yang ada mencapai angka 999, padahal batas normal dari AQI adalah 500. Jumlah partikel yang terkandung di udara juga 16 kali lebih padat dibanding standar yang dikeluarkan oleh pemerintah India. Sesuai dirilis dari inhabitat.com, Selasa (15/11/2016).
Maka sebuah pertanyaan muncul, apa yang menyebabkan udara di New Delhi terpolusi berat? Beberapa pihak menyalahkan perayaan Divali yang menggunakan banyak kembang api. Namun jawaban yang ditemukan oleh NASA cukup mengejutkan. Mereka menyatakan bahwa polusi ini didukung oleh aktivitas masyarakat yang membakar jerami di ladang yang selesai panen. Konstruksi di daerah perkotaan dan emisi gas kendaraan juga mendukung buruknya kualitas udara di New Delhi.
Advertisement
Menghadapi permasalahan polusi ini, masyarakat mengadakan demonstrasi di gedung parlemen dan menghasilkan beberapa keputusan yang diambil oleh pemerintah. Mereka memutuskan untuk menghentikan kegiatan konstruksi selama lima hari, menutup 1800 sekolah untuk tiga hari, dan pembangkit listrik akan ditutup selama sepuluh hari. Pemerintah juga menyarankan masyarakat untuk membersihkan mata dengan air dan segera ke rumah sakit bila merasa sesak nafas.
Manajer di pusat kesehatan lingkungan, Public Health Fondation of India, Bhargav Krishna, menyatakan bahwa indeks ini merupakan ukuran yang sangat berbahaya. Namun solusi yang diberikan pemerintah tidak menyelesaikan permasalahan ini dalam jangka panjang. Banyak masyarakat yang berharap keadaan ini berubah, namun banyak juga yang tidak sadar dengan hal ini dan terus membakar sampah untuk menghangatkan dirinya saat musim dingin. Tentu saja hal ini tetap memperparah keadaan lingkungan di India.
