Liputan6.com, Jakarta - Permasalahan banjir di Jakarta menjadi salah satu pekerjaan rumah penting bagi calon pemimpin DKI Jakarta. Masing-masing gubernur memiliki strategi yang dianggap jitu untuk menuntaskan masalah banjir di Ibu Kota.
Calon gubernur DKI Anies Baswedan misalnya. Saat berkunjung ke wilayah Jakarta Barat, berjanji akan melakukan penataan daerah aliran sungai sebagai salah satu upaya menuntaskan permasalahan banjir di Jakarta.
Advertisement
"Sungai ini lebarnya harusnya 6 meter hingga 8 meter. Tapi tinggal 1,5 meter. Ini yang bisa menimbulkan kebanjiran besar. Ini harus pindah. Kalaupun harus pindah, maka pendekatannya adalah manusiawi," ucap Anies Baswedan, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (14/11/2016).
Sedangkan cagub DKI Agus Harimurti Yudhoyono menekankan pentingnya sikap kepemimpinan dan niat tulus dari seorang pemimpin sebagai upaya menuntaskan banjir.
"Langkah-langkah yang perlu disiapkan dan dilakukan, tentuinya ini merupakan keberlanjutan. Tetapi juga ada upaya, seperti saya datang ke berbagai tempat, ada banyak sungai yang belum dikeruk. Dari awal, jadi nggak pernah dikeruk," ungkap cagub bernomor urut 1 ini.
Sementara itu, Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menaruh perhatian besar pada masalah banjir. Meskipun telah melakukan normalisasi Sungai Ciliwung dan memaksimalkan kanal banjir, saat berkunjung di kawasan Petojo, Jakarta Selatan, Ahok menilai pengerukan saluran air masih perlu dilakukan.
"Semuanya kan saluran. Hujan begitu gede. Sekalian gotnya, tanah sama permukaan juga mirip. Kalau dia dikeruk, kan ada volume air yang ditampung. Saya bilang, lurahnya harus lebih memperhatikan hal seperti itu," kata Ahok.
"Kalau saya cek ke wali kota, Pak ada genangan. Begitu dia datang, dia foto dan sudah tidak ada lagi. Bener sih. Jadi memang genangannya paling 2 hingga 3 jam hilang. Tapi buat rumah yang tinggal di dataran rendah, kan kasihan," tambah cagub DKI Jakarta petahana nomor urut 2 ini.