Liputan6.com, Jakarta Dalam satu bulan terakhir, banyak perjalanan kereta api yang mengalami keterlambatan keberangkatan atau kedatangan. Alhasil, banyak calon penumpang yang mengeluhkan pelayanan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Menanggapi hal itu, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menjelaskan banyaknya kereta yang terlambat itu karena faktor cuaca yang belakangan cukup ekstrem.
Advertisement
"Kami sangat memperhitungkan ini, karena memang sesuai BMKG kalau bulan Desember ini curah hujan tinggi, jadi kita tetap mengutamakan keselamatan," kata Edi Sukmoro di gedung JRC, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Menurut Edi, keselamatan calon kereta api menjadi yang paling utama. Karena jika kereta dipaksakan hanya demi mengejar ketepatan waktu, akan sangat berisiko bagi perjalanan kereta itu sendiri.
Ia mencontohkan, di Stasiun Bandung kemarin, operasional terpaksa lumpuh beberapa saat. Keberangkatan dan kedatangan kereta api terpaksa tertunda berjam-jam. Sebabnya, rel kereta di Stasiun Bandung tergenang air karena hujan deras mengguyur Kota Kembang dalam beberapa hari belakangan.
Edi menjelaskan, jika kereta dipaksakan untuk jalan di tengah kondisi seperti itu, bisa menimbulkan risiko elektrifikasi yang dampaknya justru akan lebih berbahaya.
"Buat saya menyatakan keselamatan nomor satu. Kalau banjir sudah di atas rel itu sangat bahaya, lebih baik kita berhentikan untuk keselamatan. Jangan justru dikritik ini itu, jadi lebih baik terlambat," kata Edi.
Namun begitu, Edi menjamin akan terus menginformasikan kepada calon penumpangnya jika terjadi gangguan perjalanan KA. Tak hanya itu, pihak KAI juga akan mempersiapkan snack pengganti jika keterlambatan KA lebih dari tiga jam.
Seperti diketahui, sampai saat ini beberapa kereta jarak jauh mengalami keterlambatan 2-3 jam. Kereta yang tiba dan menuju Bandung perjalanannya masih belum kembali normal. Hal serupa juga untuk kereta tiba dan menuju kota di Pulau Jawa lainnya, ini dikarenakan beberapa sinyal mengalami gangguan akibat hujan deras disertai petir. (Yas)